TRIBUNHEALTH.COM - Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. bagikan cara agar membuat pelaku Body Shaming menjadi jera.
Langkah pertama yaitu bersikap cuek.
Sikap ini menunjukkan seolah-olah tidak terpengaruh dengan perilaku sang pelaku.
Baca juga: Sering Dianggap Tindakan Biasa, Psikolog Sebut Faktor Penyebab Seseorang Lakukan Body Shaming
Cuek ini dapat ditunjukkan dengan raut muka yang bagus ketika mendapat body shaming dari pelaku.
Cara lain yang bisa dilakukan, yaitu mengajak pelaku bertemu. Cukup berdua saja.

"Ketika bertemu berdua itu, kita asertif. 'kamu ingat waktu kejadian kemarin? saya merasa terluka dan kecewa sama kamu lho ketika kamu melakukan body shaming'," jelas Adib.
Dengan begitu, akan muncul tanggapan dari pelaku.
Baca juga: Makanan hingga Faktor Psikologis Bisa Picu Serangan Migrain, Termasuk Stres dan Kecemasan
Diharapkan pelaku mengucapkan permohonan maaf dan bisa memberikan edukasi terhadap sikap pelaku tersebut.
Sikap asertif ini tidak harus dilakukan setelah mendapatkan perilaku body shaming pada hari yang sama.

Karena bila dilakukan di waktu yang bersamaan, bisa memicu terjadinya tindakan perlawananan dan bisa menimbulkan pertengkaran.
"Nggak ada salahnya dilakukan di hari lain. Diajak bertemu atau ditelfon."
"Sehingga si pelaku akhirnya peduli dan peka," sambung Adib.
Baca juga: Penanganan secara Psikologis pada Anak yang Berperawakan Pendek menurut Dokter Spesialis Anak
Mengingat terkadang pelaku tidak merasa bersalah, lantaran tidak diingatkan oleh orang lain. Maka pelaku merasa nyaman saja.
Kondisi ini sering sekali terjadi pada tindakan body shaming.
Body Shaming Bagian dari Bullying

Body Shaming merupakan bagian dari Bullying.
Bullying merupakan kegiatan mengejek dan melukai baik secara fisik maupun secara verbal.
Baca juga: dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ: Dampak yang Terjadi Akibat Bullying Bisa Terasa Hingga Dewasa
Berikut ini beberapa contoh kegiatan bullying. Di antaranya adalah:
- Mengeluarkan kata-kata kotor
- Memukul
- dan menendang.
Baca juga: Mungkinkah Orang yang Mengalami Delusi Disadarkan dengan Kebenaran? Berikut Ulasan Psikolog
Penjelasan Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Jumat (9/12/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)