TRIBUNHEALTH.COM - Perawakan pendek merupakan indikasi seseorang yang memiliki tinggi badan tidak sesuai dengan usia pertumbuhan.
Kondisi ini bisa dilihat bila diperoleh dari hasil pengukuran tinggi badan yang kurang dari persentil 3 atau di bawah minus 2 standar devisiasi pada skala pengukuran tumbuh kembang anak.
Kondisi perawakan pendek pada anak, seringkali membuat anak merasa berbeda dengan orang lain.
Baca juga: Pengobatan yang Tepat pada Anak Penderita Diabetes, Ini Penjelasan dr. Andi Nanis Sacharina Marzuki
Bila terjadi kondisi demikian, penanganan psikologis seperti apa yang bisa diberikan?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi, Aditya Suryansyah memberikan penjelasannya.
Menurut penuturan Adit, penanganan secara psikologis pada anak berperawakan pendek disesuikan dengan kasus yang dialami.

Bila berperawakan pendek yang disebabkan oleh faktor genetik, maka dokter akan memberi pesan kepada anak bahwa "Small is Beautiful".
Sehingga bisa menanamkan pemikiran positif kepada sang anak.
Baca juga: Penyakit Kronis Bisa Menyebabkan Perawakan Pendek pada Anak, Begini Penjelasan Dokter
Namun apabila perawakan pendek terjadi akibat suatu gangguann, maka dokter akan memberikan motivasi.
"Masih ada jalan (melalui terapi)," ujar Adit.
Penanganan Anak yang Berperawakan Pendek

Adit menjelaskan penanganan pada anak yang berperawakan pendek disesuikan oleh jenis yang perawakan pendek yang dialami.
Bila kecepatan tumbuhnya normal dan memiliki faktor genetik (ada keluarga yang berperawakan pendek), maka tidak mendapatkan terapi atau penanganan.
Baca juga: Psikolog Jelaskan Pentingnya Pola Asuh yang Tepat dalam Perkembangan Emosional Anak
"Karena itu pendek akibat genetik," sambung Adit.
Hal tersebut juga berlaku pada anak yang mengalami pubertas terlambat.
Terpenting anak mendapatkan pemantauan.

Cara ini dilakukan agar anak tidak lebih pendek dari potensi keluarganya.
"Jangan sampai sudah pendek, lebih pendek dari potensi keluarganya. Itu yang penting," tegas Adit.
Sedangkan bila anak mengalami gangguan hormon yang menyebabkan berperawakan pendek dan gemuk, maka terdapat terapi hormon yang perlu diberikan.
Baca juga: Panduan dalam Mengoptimalkan Pemenuhan Gizi Bagi Anak Pra Pubertas, Simak Kata Dokter Gizi Berikut
Terapi hormon ini diberikan bila pasien memang memiliki indikasi.
"Jadi harus dilihat dulu apakah pasien ada gangguan hormon pertumbuhan atau hormon lainnya yang harus kita bantu," jelas Adit.

Bila terdapat gangguan hormon pertumbuhan, maka akan dilakukan terapi hingga anak mencapai potensinya.
Terapi ini perlu dilakukan secara hati-hati.
Mengingat perlu memperhatikan umur tulang sang anak.
Baca juga: Tak Hanya Terapi, Orangtua Juga Punya Peran Penting untuk Tumbuh Kembang Anak dengan ADHD
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi, Aditya Suryansyah ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Kamis (27/5/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)