TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Hewan, drh. Yusuf Adi Nugroho sebut hal utama yang perlu diperhatikan saat memelihara hewan peliharaan adalah kesehatan hewan tersebut, kebersihan, dan risiko yang mengintai.
Pasalnya di masa pandemi ini orang yang mulai memelihara hewan peliharaan terutama kucing.
Namun banyak mitos yang beredar bahwa memelihara kucing dapat membuat seorang wanita tidak bisa hamil atau mandul. Benarkah hal demikian?
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Hewan, drh. Yusuf Adi Nugroho memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
drh. Yusuf memaparkan hal yang paling ditakutkan oleh banyak orang yang memelihara kucing adalah soal tokso.
Toksoplasmosis atau toksoplasma ialah infeksi yang disebabkan oleh parasit yang bernama Toxoplasma gondii.
Tokso ini biasanya ditemukan pada benda-benda yang kotor, seperti kotoran, tanah, dan rumput.
Baca juga: dr. Boy Abidin Sp.OG: Hewan Piaraan yang Dirawat dengan Baik Tidak Perlu Dikhawatirkan Membawa Tokso

Selain itu, tokso ini juga dapat ditemukan pada sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci bersih dan makanan yang belum matang.
Umumnya infeksi parasit ini dapat dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh sehingga tidak menimbulkan gejala.
Namun tidak menutup kemungkinan jika tokso ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius jika terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh rendah atau ibu hamil.
Pada dasarnya tokso tidak dapat menyebar antarmanusia, tetapi pada ibu hamil, tokso ini bisa menularkan infeksi pada janinnya.
Kondisi ini bisa sebabkan pertumbuhan janin terhambat, keguguran, hingga kematian janin.
drh. Yusuf mengungkapkan jika hewan peliharaan seperti kucing dipelihara dengan baik dengan memperhatikan kesehatan dan kebersihannya, maka akan menurunkan risiko infeksi dari tokso tersebut.
Karena pada dasarnya penularan tokso dapat terjadi jika tidak menjaga kebersihan dengan baik.
Penularan tokso sering terjadi melalui lingkungan dan makanan. Menurut drg. Yusuf dari hewan penularannya hanya 20 hingga 30 persen saja.
Kenapa lingkungan dan makanan lebih menularkan infeksi tokso daripada hewannya?
Karena kita tidak bisa memaastikan apakah air yang dikonsumsi, makanan yang dikonsumsi terkontaminasi atau tidak.
Baca juga: Mitos atau Fakta jika Wanita Hamil Dilarang Memelihara Kucing?

Selain itu, pengolahan bahan makanan harus dilakukan dengan baik, dengan matang, sehingga makanan tersebut terhindar dari kontaminasi.
Risiko penularan infeksi dari tokso dapat meningkat apabila makanan tidak dimasak dengan baik, dan kebersihan tidak dijaga dengan baik.
Oleh sebab itu, drh. Yusuf menegaskan untuk menjaga kebersihan dengan baik, baik kebersihan hewan peliharaan, kebersihan lingkungan, kebersihan makanan, dan kebersihan diri sendiri.
Menjaga kebersihan dan kesehatan baik dari hewan peliharaan dan diri sendiri akan menurunkan risiko terjadinya infeksi tokso dan infeksi lainnya.
Sehingga ketika pemeliharaan hewan seperti kucing dilakukan dengan baik, dengan sehat, dengan bersih, maka risiko penularan infeksi tokso sangat kecil.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Hewan, drh. Yusuf Adi Nugroho dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video, pada 01 Desember 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)