TRIBUNHEALTH.COM - Penggunaan pasta gigi tak terlepas dari upaya pembersihan gigi dan mulut.
Di dalam pasta gigi tentu terkandung komponen-komponen yang bermanfaat terhadap kesehatan gigi dan mulut.
drg. Anastasia jelaskan komponen apa saja yang terkandung di dalam pasta gigi.
Baca juga: drg. Anastasia Jelaskan Kandungan Beberapa Jenis Komponen Dalam Pasta Gigi
Dokter menyebutkan jika kandungan terbanyak biasanya adalah bahan-bahan abrasi yang mana terdiri dari 30-40%.
Tugas dari bahan abrasi adalah membersihkan, memoles permukaan gigi, namun juga terdapat syarat yang perlu diketahui, yakni bukan material yang bisa mengikis permukaan gigi atau enamel gigi.

"Jangan sampai pilihan kita ternyata mengandung material yang sangat mengikis atau sangat abrasif pada permukaan gigi, terutama pada lapisan enamel.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter.
Bahan yang biasa dipakai adalah natrium bikarbonat, calcium karbonat, dan calsium sulfate.
Persentase tersebut merupakan persentase terbesar dari pasta gigi pada umumnya.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen: Perlunya Mengetahui Kegunaan Pasta Gigi dalam Proses Pembersihan
Selanjutnya bahan yang terkandung dalam pasta gigi adalah bahan pelembab.
Pelembab ini adalah material yang biasanya digunakan pada pasta gigi untuk mencegah pasta gigi menguap dam mengeras.
Sehingga diharapkan konsistensi tetap ada pada kondisi stabil.

Dokter menyebutkan jika biasanya persentasenya adalah 10-30%.
Komposisinya terdiri dari glycerin, sorbitol, dan air.
Selain itu, terdapat pula bahan pengikat untuk mengikat material komponen pasta gigi yang berkisar antara 1-5%.
Adapun bahan lain yang terkandung di dalam pasta gigi adalah detergen.
Baca juga: Amankah Konsumsi Minuman Kolagen dalam Jangka Waktu Panjang? Simak Tanggapan R. Radyan Yaminar, S.Gz
Biasanya batas yang bisa diterima yaitu pada kisaran 1-2%.
Dokter menuturkan jika pada beberapa jenis pasta gigi kandungan detergennya melebihi persentase tersebut.
Apabila melebihi batas tersebut, maka pengguna diharapkan untuk berhati-hati.

Biasanya detergen biasa dikenal dengan istilah sodium lauryl sulfate (SLS).
Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 20 Agustus 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.