TRIBUNHEALTH.COM – Asam urat merupakan senyawa turunan purin dengan rasio plasma antara 3,6 mg/dL dan 8,3 mg/dL.
Kelebihan atau kekurangan kadar asam urat dalam plasma darah sering menjadi indikasi adanya penyakit atau gangguan pada tubuh manusia.
Asam urat dapat terjadi pada siapa saja.
Baca juga: Seseorang yang Dinyatakan Sembuh dari Kanker Paru-paru, Berpotensi Mengalami Kanker di Bagian Lain
Apalagi pada mereka yang tidak menerapkan asupan gizi seimbang, kondisi medis, genetik dan usia.
Gejala awal asam urat yakni nyeri pada persendian baik di lutut, pergelangan kaki, jari kaki hingga jari tangan.

Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan jika terjangkit asam urat, kita bisa bertanya langsung kepada dr. Mustopa, Sp.PD.
dr. Mustopa, Sp.PD merupakan dokter spesialis penyakit dalam.
Ia menjalankan praktik di 2 rumah sakit di Jawa Tengah.
Baca juga: dr. Ginanjar Benarkan Jika Tuberkulosis Berpotensi Menjadi Salah Satu Faktor Risiko Kanker Paru-paru
Yakni rumah sakit Nirmala Suri Sukoharjo dan rumah sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo.
Sebelum menjadi dokter, dr. Mustopa, Sp.PD menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran UNS.
Kemudian dr. Mustopa, Sp.PD melanjutkan pendidikan dokter spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran UNS.

dr. Mustopa, Sp.PD akan menjawab berbagai pertanyaan terkait penyakit dalam sebagai berikut.
Pertanyaan:
Bagaimana proses seseorang mengalami asam urat dok?
Ririn, Tinggal di Klaten.
Baca juga: Waspada, Demam Berdarah Rentan Terjadi pada Anak-anak dan Orang Berdaya Tahan Tubuh Rendah
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD Menjawab:
Penyakit asam urat terjadi akibat adanya penumpukan asam urat di sendi.

Penumpukan ini terjadi jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi purin seperti jeroan, makanan laut, atau daging merah.
Selain itu minuman manis, alkohol dan beberapa obat-obatan juga memicu penumpukan asam urat.
Baca juga: Pentingnya Memahami Kebiasaan Penyebab Breakout, Berikut Ulasan dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.