Breaking News:

dr. Imam Santoso Paparkan Beberapa Hal yang Harus Dilakukan Jika Memang Terjadi Pendarahan Otak

Banyak kejadian pendarahan otak secara tiba-tiba karena pasien tidak emnyadari penyebabnya. Pendarahan otak sering terjadi dikarenakan hipertensi.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
pontianak.tribunnews.com
ilustrasi pendarahan otak 

TRIBUNHALTH.COM - Penyebab dari pendarahan otak secara mendadak mungkin dikarenakan pasien tidak menyadarinya sejak awal, tetapi pada saat pendarahan terjadi maka timbullah gejala yang mendadak.

Pendarahan otak paling sering terjadi karena hipertensi kronik yang tidak terkontrol, dan semakin lama semakin tinggi hipertensi mungkin pembuluh darah mengalami perubahan pada ujungnya.

Perubahan pembuluh darah pada bagian ujung dikarenakan tidak terkonrolnya hipertensi.

Sebetulnya masyarakat harus mengenali gejala stroke.

ilustrasi pendarahan otak
ilustrasi pendarahan otak (pontianak.tribunnews.com)

Baca juga: Perokok Aktif Maupun Pasif Memiliki Faktor Risiko Mengalami Kanker Paru-paru, Begini Ulasan Dokter

Hafalan yang mudah diingat adalah FAST, yaitu:

- F (Face) : wajah terlihat miring mendadak

- A (Arm) : tangan lemas sebelah

- S (Speech) : cara berbicaranya sudah tidak terlalu jelas

- T (Time) : waktu yang tepat untuk segera menghubungi rumah sakit agar mendapatkan pertolongan.

Jika terjadi gejala FAS, maka T nya harus segera bertindak menghubungi rumah sakit terdekat untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.

2 dari 3 halaman

Tujuan menghubungi rumah sakit adalah ketika terjadi pendarahan otak maka pendarahan tersebut tidak terlalu parah.

Baca juga: drg. Farra Nadiya Menuturkan Jika Veneer Komposit Mudah Mengalami Diskolorasi, Begini Alasannya

Tetapi kalau memang terjadi pendarahan hebat seperti suparanoid, karena pecahnya aneurisma dan sudah terjadi pendarahan diotak, sehingga pendarahan sangat luas maka tidak lama kemudian pasien bisa meninggal di tempat.

Pendarahan ringan atau pendarahan kecil, di awal mengalami gejala ringan tetapi lama-kelamaan mulai susah berbicara sangat disarankan untuk segera ke rumah sakit.

dr. Imam menyampaikan, stroke karena pendarahan yang tidak terlalu berat atu tidak terlalu luas, diobati dengan cara konservatif bisa membaik sehingga darah akan diserap oleh tubuh dan tanpa operasi.

Dengan mengonsumsi obat-obatan bisa diserap, dengan perkiraaan waktu 2 minggu hingga 1 bulan, lama-kelamaan akan mengecil dan mungkin hanya gejala sisa ringan.

Baca juga: Peluang Hidup Penderita Kanker Prostat Bergantung pada Stadium, Penting untuk Lakukan Deteksi Dini

Namun pada gejala yang berat dan mengancam jiwa, dr. Imam menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf untuk mengeluarkan darah dan bertujuan life saving.

dr. Imam menyampaikan bahwa operasi tidak untuk memperbaiki kondisi, misalkan setelah operasi lumpuh akan sembuh.

Padahal tindakan operasi hanya untuk life saving saja.

Pada saat tekanan darah yang begitu hebat mengancam, harus dikeluarkan agar normal tekanannya dan istilah lainnya adalah menyelamatkan hidup.

Untuk perbaikan klinis mungkin harus melakukan fisioterapi sampai 6 bulan aktif.

3 dari 3 halaman

dr. Imam mengatakan bahwa setelah recovery stroke masih mangalami gejala sisa dan tidak bisa normal 100%.

Ini disampaikan pada vhannel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Mohammad Imam Santoso, Sp.S. Seorang dokter spesialis saraf. Kamis (23/9/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPendarahan OtakhipertensiStrokedr. Mohammad Imam Santoso Sp.S.Gejala Stroke Fahmi Bo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved