TRIBUNHEALTH.COM - Interaksi obat adalah pengaruh dari suatu obat terhadap obat lain ketika dipakai secara bersama-sama.
Orang yang sakit umumya tidak cukup dengan mengonsumsi satu jenis obat saja.
Biasanya pasien bisa mengonsumsi beberapa jenis obat dan bisa saja memungkinkan masing-masing obat berinteraksi.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Ungkap bahwa Munculnya AIDS Dapat Menimbulkan Gejala di Seluruh Tubuh
Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Fasmasi UGM, Prof. Dr. Apt. Zullies Ikawati yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program DIGINAS.
Meski demikian, interaksi obat tidak selalu berkonotasi negatif.

Zullies menuturkan jika interaksi obat bisa saja saling mendukung.
Bisa bersifat sinergis atau saling mendukung dan bisa juga saling melawan.
"Sehingga kita tidak bisa beranggapan bahwa interaksi obat sudah pasti jelek, apalagi sampai mematikan," ungkapnya.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Tegaskan Jika Virus HIV Tidak Menular Melalui Udara Maupun Air
Prof. Dr. Apt. Zullies Ikawati menganggap jika hal ini terlalu berlebihan.
"Hal ini harus dilihat kasus demi kasus," tegasnya.
Interaksi obat merupakan efek dari suatu obat terhadap obat lain yang digunakan bersama-sama.
Sifatnya bisa saling menguntungkan ketika dikonsumsi bersama untuk mendukung suatu terapi.

"Katakanlah begini, hipertensi hanya satu jenis penyakit," ujar Zullies.
Hipertensi terkadang bisa saja membutuhkan lebih dari satu macam obat.
Apabila tekanan darah tidak terkontrol dengan satu obat, biasanya dokter akan menambahkan dengan obat lain.
Bahkan jika 2 macam obat tidak cukup, bisa dikombinasi menjadi 3 macam obat.
Baca juga: drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) Jelaskan Cara Mengatasi Nyeri Rahang Setelah Terjatuh
Hal ini berarti ada kombinasi obat dan mungkin bisa menimbulkan interaksi.
Namun dalam hal ini, interaksi obat tersebut saling menguntungkan.
Masing-masing obat akan bekerja dengan mekanismenya sendiri-sendiri dalam menurunkan tekanan darah.

Dalam hal ini kombinasi obat yang digunakan harus rasional.
Penjelasan Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Fasmasi UGM, Prof. Dr. Apt. Zullies Ikawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program DIGINAS edisi 14 Juli 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan ada di sini.