Breaking News:

Gigi Susu yang Sudah Goyang dan Terlalu Lama Tidak Dicabut Bisa Kuat Kembali? Berikut Ulasan Dokter

Gigi susu merupakan gigi sementara yang dimiliki anak sejak usia 6 bulan. Seiring bertambahnya usia, maka gigi susu digantikan oleh gigi permanen.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
pixabay.com
ilustrasi gigi susu 

TRIBUNHEALTH.COM - Pada akhirnya tidak semua gigi susu digantikan oleh gigi permanen.

Ada beberapa anomali di mana gigi susu tersebut bertahan hingga akhir usia kita kelak.

Pada umumnya dalam kondisi normal, gigi susu akan digantikan oleh gigi permanen dan di dalam proses alamiahnya akar gigi susu akan mengalami proses resorbsi alamiah yang dimulai dari ujung akarnya.

Bersamaan dengan proses tumbuhnya akar tersebut atau semakin berkembangnya akar gigi permanen penggantinya yang mana di dalam proses tersebut bisa memicu kejadian erupsi atau tumbuhnya gigi.

ilustrasi gigi susu
ilustrasi gigi susu (pixabay.com)

Baca juga: Penyakit GERD yang Tak Diobati Berisiko Sebabkan Kanker Kerongkongan, Kenali Gejalanya Berikut Ini

Salah satu fungsi gigi desidui atau gigi susu adalah sebagai penunjuk jalan bagi erupsi atau tumbuhnya gigi permanen dalam proses tersebut.

Ketika tiba waktunya, maka ujung akar dari gigi susu akan mengalami proses penghancuran atau resorbsi secara alamiah.

Ujung dari gigi desidui atau gigi susu akan mengalami penghancuran, bersama dengan hal tersebut gigi permanen pun akan tumbuh ke atas karena akarnya semakin terbentuk.

Gigi permanen semakin bertumbuh akarnya, sementara gigi susu atau gigi desidui yang awalnya memiliki ujung masih lancip, bagian ujungnya lama-kelamaan akan mengalami proses resorbsi secara perlahan.

Proses ini sering kali tidak berjalan secara sempurna.

Baca juga: Kriteria yang Harus Dipenuhi Masyarakat Indonesia bila Ingin Mengunjungi Singapura Tanpa Karantina

Contohnya, pada gigi susu yang sempat mengalami gangguan misalkan kejadian karies.

2 dari 2 halaman

Kejadian karies bisa memicu gangguan pada proses pergantian gigi.

Pada proses karies lanjut, dimana hingga melibatkan radang, dan infeksi pada area akar gigi yang bahkan hingga melibatkan area tulang sekitar gigi bisa memicu "memunculkan keadaan seperti radang palsu" yang lalu bisa memicu atau memberi perintah pada gigi permanen pengganti untuk tumbuh sebelum waktunya.

Oleh karena itu mengapa pada kasus-kasus kejadian gigi susu yang mengalami peradangan hebat berulang, mengalami perlubangan besar sampai membengkak umumnya pergantian gigi lebih cepat.

Baca juga: Mengenal Perawatan Veneer Gigi yang Penting untuk Diketahui dari drg Farra Nadiya

Pada kasus tertentu, kadang kala resorbsi akar dari gigi susu mengalami gangguan dan tidak sempurna.

Itulah megapa gigi susu masih bertahan atau tidak terlepas dari gusi.

drg. Anastasia menyampaikan bahwa dalam hal ini, biasanya dokter melakukan foto rontgent dan kemudian melakukan tindakan pencabutan dengan anastesi.

Pada kasus lain misalkan anak-anak sedang belajar berjalan ataupun sedang bermain lalu rahang dan gigi sering terbentur sehingga terjadi proses anomali misalkan pada tulangnya, meskipun kasus tersebut tidak banyak tetapi pada kasus-kasus tertentu bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dari gigi permanen penggantinya.

Baca juga: drg. Purwandito Pujoharjo, Sp.KGA : Berkumur yang Ideal Bukan Menggunakan Alkohol

Hal tersebut bisa merubah posisi, bisa menyebabkan kejadian trauma yang sampai melibatkan gangguan pada gigi permanen pengganti maka bisa terjadi proses internal secara seluler didalam dan bisa memicu kejadian terhambatnya proses penggantian gigi tersebut.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi. Jumat (10/9/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.compertumbuhan gigiGigi SusuGigi Goyanggigi anakdrg. R. Ngt. Anastasia Ririen
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved