TRIBUNHEALTH.COM - Tak sedikit orang tua beranggapan bahwa pendidikan seksual merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan dengan anak sebelum mereka dewasa.
Selain itu, umumnya orang tua merasa bingung untuk memilih cara yang tepat.
Anak perlu mendapatkan pendidikan seksual agar tidak mendapatkan informasi yang keliru mengenai pendidikan seksual.
Baca juga: dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) Ungkap Jika Thalasemia Bisa Menyebabkan Komplikasi
Pendidikan seksual yang diberikan bisa berupa perbedaan seksual antara laki-laki dan perempuan.
Dokter tegaskan jika sedari kecil anak sudah harus dijelaskan.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Ni Komang Yeni yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.
Pada usia 5 tahun, anak harus sudah mengerti perbedaan seksual antara laki-laki dan perempuan.
Kemudian setelah anak mengalami menstruasi harus ditekankan bahwa anak sudah mulai beranjak dewasa.
Baca juga: Mitos atau Fakta Scaling Gigi dapat Membuat Gigi Terkikis? Simak Jawaban drg. Zaida Dahlia Wattimena
"Dan kemungkinan kalau terjadi hal-hal pacaran, terlalu intim dan lain sebagainya. Terjadi kehamilan sangat mudah walaupun hanya dengan satu dua kali berhubungan," ujar dr. Yeni.
Dokter menuturkan jika remaja selalu berpikiran bahwa berhubungan seksual merupakan suatu bukti cinta terhadap pasangan.
Sehingga anak tidak memahami bahwa berapa kali pun melakukan hubungan seksual bisa berisiko mengalami kehamilan.
Jika sudah terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, tentu akan meningkatkan angka aborsi.
Aborsi merupakan tindakan menggugurkan kandungan untuk mengakhiri kehamilan.
Baca juga: Pertumbuhan Normal yang Harus Dipenuhi Anak menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi
Menurut dokter angka aborsi bisa meningkat sebesar 11% akibat mengalami kehamilah yang tidak diinginkan.
Hanya sedikit anak yang merasa malu kemudian melakukan pernikahan dini.
Penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Ni Komang Yeni dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 09 Juni 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.