TRIBUNHEALTH.COM - Tak sedikit orang yang tidak menyukai sayuran atau buah-buahan.
Padahal tubuh membutuhkan asupan penting yang ada pada sayur dan buah.
Kurangnya konsumsi sayur dan buah akan berpengaruh terhadap kesehatan saluran pencernaan.
Sumber serat paling banyak berasal dari buah dan sayur.
Serat termasuk dalam golongan karbohidrat yang tidak bisa dipecah, sehingga didalam usus akan sedikit presisten, dan akan membawa material sampai kepada feses.
Kekurangan serat dari sayur dan buah akan terjadi gangguan pola defekasi.

Baca juga: Mitos atau Fakta Scaling Gigi dapat Membuat Gigi Terkikis? Simak Jawaban drg. Zaida Dahlia Wattimena
Walaupun sekarang banyak subtitusi serat seperti youghurt, susu, dan lain sebagainya selain buah dan sayur.
Banyak suplemen-suplemen yang sangat mendukung untuk pengganti kandungan serat yang bisa dkonsumsi setiap hari daripada serat alami.
Dalam setiap harinya harus melakukan defeksai yang benar.
Defekasi yang benar dimaksudkan mulai dari volume feses adekuat, kandungan dari feses yang baik.
Feses yang baik bertekstur lunak dan besar.
Apabila feses keras, pasti akan mengganggu cara defekasi, akhirnya terjadilah iritasi dan benjolan ikut turun.
Baca juga: Apakah Susu Formula dengan Kandungan Hi-Calcium Bisa Mempengaruhi Tinggi Anak? Ini Kata Dokter
Kejadian ini bisa dialami oleh usia berapapun apabila tidak sesuai dengan umurnya dan tidak sesuai dengan jumlah kandungan serat pasti akan ada gangguan.
Salah satu masalah dari ambeien atau wasir dalah sering memaksakan untuk mengedan.
Membutuhkan tekanan abdomen yang tinggi sehingga sering mengedan, kerja ekstra pada otot hemoroid atau bantalan anus pasti akan bekerja.
Feses yang keras itambah kekuatan mengedan yang sering, akan mengganggu bantalan anus turun dan feses yang bersifat keras akan membuat luka pada pembuuh darah yang berada di bantalan anus.
Baca juga: Penderita Diabetes pada Anak Tinggi di Indonesia, Dokter Spesialis Anak Ungkap Penyebabnya
Sudah banyak yang mengedukasi bahwa embeien memiliki 4 grade.
- Grade 1
Tidak diketahui bahwa adanya ambeien, gejalanya mungkin hanya BAB berdarah saja ataupun mungkin benjolan tidak akan kelihatan.
Pada grade 1 hanya disertai BAB berdarah saja, karena adanya iritasi pembuluh darah anus.
- Grade 2
Saat BAB atau mengedan ada benjolan yang keluar, tetapi benjolan tersebut akan masuk dengan sendirinya.
Biasanya pasien akan memeriksakan diri ke dokter apabila sudah bergejala seperti BAB berdarah dan keluar benjolan.
Sehingga untuk mengatasinya, dokter memberikan obat dan pasien diberikan edukasi.
Baca juga: Tips Mengatasi Trauma Pasca Tambal Gigi, Ini Penjelasan dari drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
- Grade 3
Pada grade 3, terdapat benjolan saat BAB tapi butuh bantuan untuk memasukkannya kembali.
Keluhan yang terjadi pada grade 3 adalah terasa sangat nyeri.
- Grade 4
Pada grade 4 terjadi inkarserata, yakni benjolan sudah keluar tetapi tidak bisa masuk kembali walaupun dipaksa.
Hal tersebut dikarenakan sudah terjadi inkarserata atau penjepitan daripada ambeien.
Pencekikan akibat terjadinya inkarserata bisa masuk ke dalam strangulata.
Baca juga: dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) Ungkap Jika Thalasemia Bisa Menyebabkan Komplikasi
Strangulata artinya pembuluh darah tercekik, atau gangguan pada pembuluh darah sehingga menimbulkan ujung-ujung pada ambeien nekrosis atau mati.
Ujung ambeien yang tidak tersupply darah, beresiko sangat tinggi untuk terinfeksi.
Luka pada anus akan menjadi jalan masuknya kuman dan terjadilah infeksi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Timur, bersama dengan dr. Erwin Syarifuddin, Sp.B-KBD. Seorang dokter spesialis bedah digestif (ahli bedah saluran cerna). Kamis (17/9/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)