TRIBUNHEALTH.COM - Malaria merupakan penyakit Endemi yang banyak terjadi di kawasan Indonesia Timur.
Kawasan tersebut dinilai sebagai daerah yang rentan terjangkit malaria.
Terbukti dari tingginya kasus masyarakat yang menderita penyakit ini.
Penyakit ini dapat diderita bila seseorang terkena gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi parasit plasmodium.
Baca juga: Apakah Tanaman Kina Masih Efektif Sembuhkan Malaria? Begini Tanggapan Dokter
Seseorang yang menderita malaria, harus segera mendapatkan penanganan lebih lanjut untuk mencegah kondisi semakin memburuk.
Oleh karena itu, agar tidak terjangkit malaria, penting untuk memahami sejumlah cara yang bisa dilakukan.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, Robert Sinto memberikan tips yang bisa dilakukan ntuk mencegah malaria.
Yaitu dengan melakukan penerapan ABCD.
Baca juga: dr. Ayuthia Sedyawan Ungkap Kondisi Aman Seseorang Berolahraga Agar Terhindar dari Gangguan Jantung
1. Awareness
A adalah awareness. Perlu untuk menyadari apakah kita berada di lingkungan maria.
Bila berada di lingkungan tersebut, pastikan apakah memang kita perlu berada di lingkungan tersebut.
2. Bite Prevention

Yaitu mencegah gigitan.
Cara ini mudah dilakukan dengan berbagai upaya. Seperti:
- Mengenakan lengan panjang
- Tidak perlu keluar malam bila tidak ada keperluan
- Memakai obat nyamuk
- dan memakai kelambu.
3. Chemoprophylaxis

Pada keadaan tertentu, terdapat obat yang bisa dikonsumsi untuk melakukan pencegahan agar tidak tergigit nyamuk malaria.
Baca juga: Adakah Hubungan Sering Merokok dengan Gangguan Prostat? Ini Jawaban dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U.
4. Diagnosis
Apabila ditemukan suatu gejala malaria, maka segera melakukan pemeriksana dengan dokter.
Maka dokter akan memberikan diagnosis sejak dini dan terapi (pengobatan) bisa segera dilakukan.
Gejala malaria
Di bawah ini sejumlah gejala malaria yang perlu diwaspadai.
Antara lain:
- Suhu badan tinggi melebihi 38 derajat celcius
- Sakit kepala
- Muntah

- Nyeri otot
- Diare
- dan Menggigil disertai kelelahan yang parah (6 hingga 12 jam)
Sejumlah gejala di atas adalah gejala umum yang tidak hanya bisa ditemui pada infeksi malaria saja.
"Jadi gejala pada penyakit infeksi lain juga bisa seperti itu," imbuh Robert.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sebut Kondisi Demam Berdarah Dengue Bisa Sebabkan Dengue Shock Syndrome
Namun terdapat ciri khusus yang membedakan, sehingga bisa diidentifikasi lebih dini.
Ialah demam yang berpola Siklik.
Yaitu muncul demam pada keesokan hari atau beberapa hari selanjutnya dan tergantung dengan jenis plasmodiumnya.
"Jadi bisa hari ini demam, kemudian besoknya atau dua hari berikutnya tergantung dari jenis Plasmodiumnya," papar Robert.

Misalnya pada jenis plasmodium 1, muncul demam pada hari Senin kemudian Rabu baru demam lagi.
Sehingga pada hari ke dua tidak ada gejala panas sama sekali.
Baca juga: Apakah Angkak dapat Memperbaiki Trombosit pada Demam Berdarah? Simak Ulasan dr. Tan Shot Yen
Sementara pada plasmodium 2, diawali dengan demam yang tinggi menggigil.
Setelah itu penderita akan mengeluarkan keringat yang banyak.
Pengobatan Malaria
Berdasarkan penuturan Robert, dalam pengobatan malaria menyesuaikan jenis malaria yang dialami.
"Untuk pengobatannya kita bagi dahulu. Apakah itu malaria ringan atau malaria berat," ucap Robert.
Bila malaria berat, maka pasien akan diberi pengobatan melalui suntikan.

Kemudian pasien baru mendapatan obat minum sama seperti malaria ringan.
Sementara pada malaria ringan, obat yang diberikan berbentuk tablet.
Obat tersebut perlu diminum 3 hari secara berturut-turut sampai habis untuk 1 jenis obat.
Baca juga: Penyebab, Gejala, serta Pengobatan Asam Urat: Rutin Olahraga hingga Hindari Makan Jeroan
Serta 1 lagi jenis obat yang harus diminum selama 14 hari (1 hari 1 tablet), bila pasien terinfeksi parasit plasmodium vivax.
Sehingga pengobatan yang akan diberikan sesuai dengan spesies parasit yang menyebabkan infeksi.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, Robert Sinto ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Kamis (29/4/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)