TRIBUNHEALTH.COM - Selain memerlukan pengobatan jangka panjang minimal 6 bulan.
TBC sangat menular dengan airborne infection dengan kata lain penularan bisa melalui udara.
TBC merupakan salah satu penyakit yang sulit untuk diberantas.
Karena melalui udara sehingga akan dengan mudah dalam penularan.
Penyakit ini tidak serta merta langsung menunjukkan gejala.
Bahkan seseorang pengidap TBC ada yang tidak bergejala, biasa disebut dengan kuman dorman atau kuman tidur (TBC laten).

Baca juga: Psikolog Irma Gustiana Jelaskan Gangguan ADHD, Lebih Banyak Terjadi pada Anak Laki-laki
Penyebab dari TBC adalah kuman Mycobacterium tuberculosis, sebetulnya bisa menyerang seluruh organ manusia.
Tapi 70% menyerang paru-paru, karena penyebarannya melalui udara.
Uniknya dari penyakit ini dikatakan sebagai infeksi spesifik.
Seluruh tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki bisa terserang kuman tersebut, tapi obatnya tetap sama.
30% kuman penyebab TBC menyerang diluar paru-paru.
Bisa di otak, ginjal, perut, usus, mata, kulit, kelenjar, bahkan pada alat reproduksi.
Baca juga: Apakah Gigi Berlubang Bisa Menular ke Gigi yang Lain? Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Kuman penyebab TBC bisa melayang diudara, sehingga penghirup akan lebih mudah terinfeksi.
Selain penyebaran melalui udara, bisa juga melalui kontak fisik.
Gejala dari TBC yaitu:
- Batuk lebih dari 2 minggu
- Tidak nafsu makan
- Berat badan menurun
- Panas dingin
- Berkeringat di malam hari
- Batuk darah
- Nyeri dada
Baca juga: Pakar Kesehatan Ungkap Mengapa Orang Menderita Diabetes setelah Terpapar Virus Corona
Kita harus mengantisipasi jika di keluarga terdapat pengidap TBC.
Apabila sudah merasakan gejala dari TBC segeralah ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video, bersama dengan dr. Pad Dilangga, Sp.P. Seorang dokter spesialis paru. Rabu (2/12/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)