TRIBUNHEALTH.COM - Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung meski sudah hampir dua tahun.
Bahkan, pihak Kemenkes Indonesia tak menampik ada kemungkinan virus terus bermutasi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Kemenkes RI, Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed, ketika menjadi narasumber Ayo Sehat Kompas TV.
Untuk menghindari penularan apakah perlu menggunakan masker dobel?
Terkait hal ini, Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed juga memberi penjelasan.
Baca juga: Seseorang Bisa Negatif PCR meski Terpapar Virus Corona, Simak Penjelasan Ilmuwan Berikut Ini
Baca juga: Belum Ada Tanda Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, Benarkah Virus Corona Tak Akan Pernah Hilang?

"Untuk antisipasi penularan dari pada virus SARS cov 2 ini tadi sebetulnya penggunaan masker yang double itu memang sudah dilakukan penelitian oleh CDC," paparnya, dikutip TribunHealth.com.
Dalam penelitian tersebut, dia menjelaskan masker dobel bisa mengurangi 80 persen potensi penularan.
"Jadi memang kalau bisa digunakan double itu lebih baik, karena hasil penelitian menyatakan demikian," paparnya.
Namun, Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed menegaskan masker tak menjadi solusi tunggal.
Dia berpesan agar tetap memperhatikan protokol kesehatan yang lain.
Baca juga: Ilmuwan Oxford Dikabarkan Mulai Modifikasi Vaksin Corona, Bakal Targetkan Varian Delta Secara Khusus
Baca juga: AstraZeneca Kembangkan Injeksi Antibodi Virus Corona, Terbukti Bisa Cegah dan Obati Covid-19

"Tapi kita juga tetap harus menjalankan protokol kesehatan."
"Meskipun kita menggunakan masker doubel, tapi kita tidak cuci tangan, tidak menjaga jarak."
"Itu tetap harus dilakukan."
"Jadi semua itu satu kesatuan untuk menghindari terinfeksinya kita dari virus ini, selain vaksinasi yang sudah disebutkan," tandasnya.
Baca berita lain tentang kesehatan umum Covid-19 di sini.
(TribunHealth.com/Nur)