Breaking News:

Jangan Beri Minum pada Korban Kecelakaan Pasca Alami Benturan Kepala, Ini Alasannya

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai aturan dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
m.tribunnews.com
Ilustrasi seorang wanita yang jatuh dan tidak sadarkan diri-simak penjelasan dokter mengenai aturan dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan 

TRIBUNHEALTH.COM - Pada saat menemui kondisi kegawat daruratan, seringkali masyarakat bingung dalam melakukan tindakan.

Terutama bila menemui seorang korban yang pingsan pasca alami benturan kepala akibat suatu hal tertentu.

Baik terbentur akibat suatu benda, kecelakaan, maupun kekerasan fisik.

Baca juga: dr. Nurul Rakhmawati Paparkan Terapi yang Harus Dilakukan Jika Otak dan Tulang Belakang Alami Cedera

Biasanya dalam menemui kondisi tersebut, masyarakat akan memberikan air kepada korban untuk diminum.

Namun rupanya cara tersebut sangat tidak dianjurkan oleh dokter.

Dokter Spesialis Forensik Klinis & Pegiat SAR, dr. Siswo Putranto Santoso, Sp. FSH, MH.Kes pun memberikan penjelasannya.

ilustrasi seseorang minum air putih
ilustrasi seseorang minum air putih (health.grid.id)

Baca juga: Dokter Tak Sarankan Lakukan Tes Swab Tanpa Bantuan Nakes, Berisiko Mengalami Kebocoran Cairan Otak

Menurutnya, pemberian air minum justru akan membahayakan kondisi korban.

Bahkan akibatnya, bisa menyebabkan kematian.

"Jangan beri minum pada korban ketika tidak sadar."

"Korban bisa keselek dan menimbulkan kematian," ungkapnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Ilustrasi orang pingsan
Ilustrasi orang pingsan (Freepik)
2 dari 4 halaman

Lebih baik korban diberikan sejumlah pertolongan pertama yang dianjurkan sembari menunggu ambulance datang.

Berikut ini 3 prinsip dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban yang alami benturan kepala.

Di antaranya:

1. Pastikan tingkat respon yang diberikan pasien

Bila pasien ditemukan dengan kondisi tidak sadar, maka tes reaksi kesadarannya.

Pegang pada area bahu dengan memanggil sang pasien.

Ilustrasi seorang wanita tidak sadarkan diri
Ilustrasi seorang wanita tidak sadarkan diri (jatim.tribunnews.com)

Bila tidak segera merespon, segera mencubit punggung tangan pasien sekeras mungkin.

Jika tidak ditemui respon, segera minta bantuan orang lain untuk menghubungi ambulance.

Selama proses tersebut, dianjurkan untuk tidak menggerakan seluruh anggota tubuh pasien.

Baca juga: dr. Bayu Sebut Berat Ringan Kondisi Pasien Positif COVID-19 Akan Dievaluasi Dokter Secara Individual

2. Memastikan pasien masih bernapas

3 dari 4 halaman

Kemudian untuk mempertahankan jalan napas, segera angkat area dagu pasien ke atas.

Namun perlu berhati-hati dengan memperhatikan penyebab cidera.

Ilustrasi memastikan napas pasien
Ilustrasi memastikan napas pasien (kompas.com)

Terutama bila mengenai area tulang belakang.

Kemudian dilanjutkan dengan dibukanya jalan napas pada pasien.

Untuk memastikan apakah pasien bernapas atau tidak, bisa dilihat dari pergerakan dadanya.

Baca juga: dr. Haidar Zain: Irama Jantung yang Tidak Normal Bisa Menyebabkan Seseorang Mengalami Henti Jantung

Tidak perlu diperiksa denyut nadinya.

Mengingat bagi orang awam, sangat sulit untuk dilakukan.

Namun bila sudah terlatih, pemeriksaan denyut nadi kepada pasien bisa dilakukan.

3. Segera mengirim ke rumah sakit

Tenaga medis melakukan simulasi alur masuk pasien
Tenaga medis melakukan simulasi alur masuk pasien (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Langkah selanjutnya yaitu, menggerakan pasien ke arah samping.

4 dari 4 halaman

Cara ini dilakukan, karena apabila pasien mengalami benturan kepala berat, dimungkinkan akan terjadi muntah.

Bila posisi tubuh pasien miring, maka muntahan tersebut akan keluar dengan sendirinya.

Baca juga: dr. Nurul Rakhmawati Paparkan Pemeriksaan yang Dilakukan Dokter Jika Pasien Mengalami Cedera Otak

Dianjurkan cukup melakukan tindakan di atas, sambil menunggu ambulance datang untuk segera dibawa ke rumah sakit.

"Dengan posisi ini pasien akan tetap bernapas dan tunggu sampai ambulance tiba."

"Jangan lakukan tindakan berbahaya diluar itu. Seperti memberikan air minum," pungkas Siswo.

Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sarankan untuk Segera Bawa Anak ke Rumah Sakit saat Mengalami Demam Berdarah

Penjelasan Dokter Spesialis Forensik Klinis & Pegiat SAR, dr. Siswo Putranto Santoso, Sp. FSH, MH.Kes ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Senin 25/10/2021.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMinumbenturan kepalaKecelakaandr. Siswo Putranto Santoso Corkcicle Aji Firmanto
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved