TRIBUNHEALTH.COM - Saraf tulang belakang merupakan terusan dari otak yang membentang dari leher hingga ke tulang ekor.
Saraf tulang belakang berfungsi untuk menyampaikan pesan antara otak dan seluruh bagian tubuh.
Lantaran berfungsi dalam menghubungkan antara otak dan bagian-bagian tubuh lainnya, maka cedera pada saraf tulang belakang dapat mengakibatkan gangguan saraf dan fungsi organ.
Baca juga: R. Radyan Yaminar, S.Gz Ungkap Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui untuk Mencukupi Nutrisi ASI dan Tubuh Ibu
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Neurologi, dr. Nurul Rakhmawati yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 25 Oktober 2021.
Apabila terjadi cedera maka harus segera dilakukan pemeriksaan oleh dokter.
Karena pada saat pemeriksaan akan di lakukan anamnesa ulang atau wawancara.
Baca juga: R. Radyan Yaminar, S.Gz Paparkan Gizi yang Dibutuhkan selama Musim Hujan Agar Imun Tetap Baik
Adapun upaya yang dilakukan dokter, antara lain:
1. Anamnesa ulang
Dimana meliputi keluhan yang dirasakan oleh pasien, ada tidaknya kejang, ada tidaknya gangguan memori, dan ada tidaknya gangguan kesadaran.
2. Pemeriksaan fisik
Dokter harus melakukan pemeriksaan apakah terdapat kelemahan atau tidak.
3. Computerized tomography scan (CT scan)
Jika diperlukan dokter bisa melakukan CT scan.
CT scan kepala ditujukkan untuk menilai apakah terdapat fraktur atau retak pada tengkorak.
Bisa juga untuk mendeteksi apakah terdapat perdarahan pada bagian otak.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, M.AP Sebut Pengeroposan Gigi Bisa Disebabkan Akibat Aktivitas Bakteri
Dokter menuturkan jika terjadi pembengkakan otak biasanya tidak terlihat pada hasil CT scan.
Menurut dokter, setiap diagnosis tindakan yang diberikan akan berbeda.
Penjelasan Dokter Spesialis Neurologi, dr. Nurul Rakhmawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 25 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Diyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.