Breaking News:

dr. Nurul: Cedera Otak Disertai Kejang Memungkinkan Terjadinya Edema Serebral atau Pembengkakan Otak

Menurut dr. Nurul Rakhmawati trauma atau cedera tulang belakang berisiko mengalami kelumpuhan.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
Freepik
Ilustrasi terjadinya pembengkakan otak, simak ulasan dr. Nurul Rakhmawati 

TRIBUNHEALTH.COM - Tulang belakang memiliki peran penting dalam menopang tubuh manusia.

Hal ini lantaran tulang belakang berfungsi sebagai penyangga kepala, bahu, dan tubuh manusia.

Sehingga seseorang mampu berdiri tegak, duduk, berjalan, dan bergerak dengan fleksibel.

Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, M.AP Jelaskan Ciri-ciri Gigi Mengalami Pengeroposan, Begini Penjelasannya

Tak hanya itu saja, struktur tulang belakang berperan besar dalam melindungi sumsum tulang belakang dari cedera.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Neurologi, dr. Nurul Rakhmawati yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 25 Oktober 2021.

Ilustrasi nyeri tulang belakang
Ilustrasi nyeri tulang belakang (kompas.com)

Jika merasa pegal atau nyeri di bagian tulang belakang bisa disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut:

- Terbenturnya otot

- Terkena benturan di bagian vertebrae atau tulang

Perlu diketahui jika terjadi trauma atau cedera tulang belakang berisiko mengalami kelumpuhan.

Baca juga: R. Radyan Yaminar, S.Gz Paparkan Gizi yang Dibutuhkan selama Musim Hujan Agar Imun Tetap Baik

Namun jika pasien masih bisa bergerak dan tidak terjadi kelumpuhan, artinya kemungkinan syaraf masih dalam keadaan baik-baik saja.

2 dari 3 halaman

Apabila saat mengalami cedera disertai dengan kejang-kejang kemungkinan terjadi edema serebral atau pembengkakan otak.

Dimana otak terkena benturan keras, kemudian otak mengalami pembengkakan.

Ilustrasi wanita yang mengalami pendarahan otak
Ilustrasi wanita yang mengalami pendarahan otak (kompas.com)

Dokter menuturkan ada beberapa kejadian yang bisa terjadi akibat mengalami benturan pada bagian otak, antara lain:

Bisa terjadi perdarahan

Kondisi ini bisa bersifat fokal ataupun difus.

Fokal bisa diartikan sebagian.

"Misalnya ada pendarahan subdural, epidural, intrakranial," pungkasnya.

Namun bisa juga bersifat difus.

Baca juga: R. Radyan Yaminar, S.Gz Ungkap Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui untuk Mencukupi Nutrisi ASI dan Tubuh Ibu

Difus artinya seluruh otak pasien terkena semua (mengalami perdarahan semua).

Hal ini tergantung pada bagian otak mana yang mengalami perdarahan.

3 dari 3 halaman

Otak bisa berfungsi sebagai motorik, sehingga juga bisa menyebabkan kelumpuhan.

Selain itu, otak juga berfungsi sebagai sensorik.

Sehingga bisa menyebabkan rasa kelainan pada sensorik.

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami kelumpuhan
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami kelumpuhan (Kompas.com)

Artinya pasien bisa tidak merasakan panas, dingin atau merasa kebal.

Apabila terjadi perdarahan pada bagian memori, maka bisa menyebabkan gangguan pada memori.

Seperti apabila mengalami gangguan memori bahasa, maka akan terjadi gangguan dalam bahasa.

Baca juga: Impaksi Gigi Mengakibatkan Seseorang Lebih Rentan Mengalami Kerusakan Gigi dan Penyakit Gusi

Penjelasan Dokter Spesialis Neurologi, dr. Nurul Rakhmawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 25 Oktober 2021.

(Tribunhealth.com/Diyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comTulang belakangedemaKelumpuhandr. Nurul Rakhmawati Sp.N Kumawus Biapong Kue Bluder Kim Cua
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved