TRIBUNHEALTH.COM - Sangat sering dijumpai orangtua melakukan kekerasan pada anak.
Kekerasan yang terjadi pada anak bisa saja berupa kekerasan psikologis, kekerasan fisik, kekerasan verbal, dan kekerasan seksual.
Hal ini sering terjadi di rumah, di lingkungan masyarakat maupun di sekolah.
Anak-anak yang mendapatkan kekerasan dari orangtua bisa memiliki rasa trauma.
Trauma kekerasan pada anak bisa meningkatkan seseorang terkena depresi, asma, penyakit jantung koroner, hingga cenderung menggunakan narkoba dan mengonsumsi alkohol.

Baca juga: dr. Sandi Beri Penjelasan Mengenai Penanganan Anak yang Mudah Tertular Flu dan Batuk
Kekerasan pada anak bisa menyebabkan trauma yang mendalam bahkan bisa saja sampai mereka dewasa.
Kekerasan pada anak bisa diimbangi dengan kasih sayang.
Kasih sayang yang pertama dan mudah ialah dengan cara diajak bermain.
Orang tua meluangkan waktu mereka untuk anak, dan mengajak anak untuk bermain.
Entah itu bermain sepeda, bermain dihalam rumah, bermain diluar ruangan, jalan-jalan.
Selain itu, anak mendapatkan makanan dan gizi yang terpenuhi juga cukup.
Baca juga: drg. Munawir Sebut Gusi Turun adalah Kondisi Serius Akibat Kurang Menjaga Kesehatan Mulut
Ketika anak merasa lapar, pasti akan mengingat apabila sudah diberikan makanan yang layak.
Tidak hanya makanan yang layak, berikan juga pendidikan yang cukup untuk anak.
Karena pendidikan yang baik, akan membuat anak berfikir dengan cara yang baik.
Cara berfikir anak yang baik dan berkembang, sehingga memungkinkan anak untuk mudah memaafkan orantua.
Dengan cara memberikan pendidikan yang baik, sering mengajak anak bermain, dan seringnya orangtua meluangkan waktu untuk anak maka kemungkinan besar anak akan melupakan masalalunya.
Baca juga: Ini Masalah Mulut Akibat Infeksi Bakteri yang Menyebabkan Gusi Bengkak hingga Meradang
Sehingga masalalu yang seharusnya menjadi trauma bisa saja tidak menjadi trauma pada anak.
Pencegahan kekerasan pada anak yang bisa dilakukan oleh lingkungan adalah kakek dan nenek mungkin bisa memberikan peran atau membantu anak yang belum bisa memberikan hal yang layak.
Selain itu bisa juga dari saudara yang memberikan support fisiologis dan finansial.
Ini dikutip dari channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.si., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak. Rabu (2/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)