TRIBUNHEALTH.COM - Anak kecil terutama pada usia di bawah 12 bulan, rentan terjadi infeksi pada saluran nafas.
Karena memang salurannya sendiri pada anak-anak terutama kurang dari 1 tahun atau mungkin balita tidak sebesar orang dewasa.
Sehingga, apabila dijumpai tanda-tanda infeksi seperti pada saat awal dijumpai hanya memproduksi mokus yang berlebihan.
Maka lama-kelamaan mokus berlebihan akan menjadi mokus infeksi.
Yang paling tersering, bisa terjadi radang adalah di sekitar saluran nafas atas.

Baca juga: Kerap Dianggap Sama, Ternyata pada Satu Area Bisa Muncul Berbagai Jenis Jerawat
Tak hanya pada sekitar saluran nafas saja, namun bisa juga diteggorokan atau bahkan timbul batuk.
Kemudian apabila cairan berlebihan, maka paling sering akan timbul pilek atau flu.
Biasanya hal ini sering dikenal dengan istilah Commond cold.
Di Indonesia disebut flu karena penyebab utamanya adalah virus influenza.
Sehingga orangtua, harus waspada dan jangan dianggap hal sepele penyakit ini.
Apabila penyakit ini berjalan lebih lanjut, bisa menjadi radang paru-paru atau yang sering kita kenal sebagai Pneumonia.
Baca juga: Ini Masalah Mulut Akibat Infeksi Bakteri yang Menyebabkan Gusi Bengkak hingga Meradang
Penanganan terbaik yang harus dilakukan orantua:
- Melakukan pencegahan
Di masa pandemi ini penggunaan masker sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya.
- Apabila orangtua sudah menjumpai bahwa sang anak mulai meler hidungnya, dan batuk coba kurangi makanan yang berminyak.
- Bantu melegakan saluran pernafasan anak dengan menggunakan minyak kayu putih, balsem.
Gosokkan pada dada pasien kemudian apabila orangtua memiliki aroma therapy bisa diteteskan dan diletakkan disekitar tempat tidur anak.
Baca juga: drg. Munawir Sebut Gusi Turun adalah Kondisi Serius Akibat Kurang Menjaga Kesehatan Mulut
Kemudian kita mengidentifikasi orang di sekitar anak , apakah ada yang sedng batuk maupun pilek.
Tentunya sebagian besar anak-anak ini pasti tertular dari orang dewasa, orangtua, atau pengasuh yang disekitar anak tersebut.
Ajarkan anak untuk aktivitas fisik dan berjemur agar terkena paparan sinar matahari.
Hirup udara segar, tentunya jangan berkumpul dengan orang-orang di sekitaran rumah.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan dr. Sandi Nugraha, Sp. A., Dokter spesisalis anak. Jumat (28/5/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)