TRIBUNHEALTH.COM - Infertilitas atau ketidaksuburan adalah salah satu penyebab sulitnya pasangan untuk memiliki keturunan.
Menikah dan memiliki buah hati adalah yang didambakan semua pasangan.
Hadirnya buah hati akan memberi kebahagiaan dalam suatu hubungan.
Sehingga tidak heran apabila banyak orang begitu serius mempersiapkan kehamilan dan kehadiran buah hati.
Beberapa di antaranya, bahkan ada pasangan yang sudah mulai mempersiapkannya bersamaan dengan persiapan pernikahan.
Tidak jarang juga beberapa pasangan yang sudah mempersiapkan kehamilan dalam waktu yang cukup lama belum dikaruniai keturunan.

Baca juga: Adakah Batasan Usia Tidak Diperbolehkan Tanam Benang? Berikut Penjelasan dr. Caryn
Infertilitas adalah ketidak mampuan menghamili atau hamil pada usia 2 tahun pernikahan atau 2 tahun menikah.
Biasanya pada pria karena sperma bermasalah atau pada wanita biasanya karena sel telur yang kurang atau kecil lalu saluran rahim yang tersumbat dan hormon bermasalah.
Solusi untuk seseorang yang mengalami infertilitas medical sexologist antara lain:
1. Pria : cek analisa sperma.
2. Wanita : periksa HSG ( Histero salpingografi ), USG rahim dan indung telur, cek hormon
Dari makanan tidak ada yang berpengaruh terhadap kesuburan seseorang.
Baca juga: drg. Anastasia Beberkan Cara Mengatasi Permasalahan Halitosis Berdasarkan Penyebab yang Memicu
Life style yang bisa mempengaruhi infertilitas antara lain merokok, alkohol dan narkoba serta pemakaian steroid hormon di luar indikasi dapat merusak sperma.
Untuk wanita konsumsi alkohol, rokok dan narkoba juga dapat merusak reproduksi wanita.
Dalam mengatasi permasalahan infertilitas dilakukan penanganan untuk pria dengan obat :
1. Untuk meningkatkan jumlah sperma, untuk mempercepat gerak sperma dan memperbaiki bentuk sperma.
2. Bila jumlah sperma 0 maka akan dilakukan biopsi di testis / pengambilan sperma melalui jarum aspirasi yang ditusukkan di testis.
Baca juga: Kerap Disepelekan, Radang Tenggorok Sebenarnya Tak Hanya Dipicu oleh Makanan
3. Bila ditemukan varices di pembuluh darah testis atau varicocele yang dapat merusak testis sehingga tidak dapat memproduksi spermatozoa maka dilakukan operasi memperbaiki pembuluh darah yang rusak atau mengalami gangguan tersebut.
Untuk wanita :
1. Dilakukan cek dengan USG apakah ada telur di indung telur / ovarium
2. Dicek saluran telur / tuba falopii apakah ada penyumbatan atau tidak.
3. Lalu apakah ada antibodi anti sperma di mulut rahim yang dapat membunuh sperma sejak dari mulut rahim / cervix uteri.
4. Bila semua ada gangguan maka diupayakan dengan obat - obatan untuk meningkatkan jumlah sel telur melalui perbaikan hormon ( FSH / Follicle Stimulating Hormone atau hormon Estrogen atau menurunkan kadar hormon Prolactin ).
Baca juga: Tak Hanya untuk Gigi Bersih, Menyikat Gigi juga Membersihkan Jaringan Lunak Rongga Mulut
Bagaimana jika penanganan yang dilakukan tidak membuahkan hasil?
Berikut adalah penjelasan dr. Binsar Martin Sinaga, seorang medical sexologist.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan Medical Sexologist di Klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan, dan Renata Medical Clinic Bogor.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1990 hingga tahun 1997.
Pada tahun 2006, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyelesaikan program Magister Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Tak hanya sampai disitu, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS melanjutkan pendidikan Intensive Seksologi di Fakultas Kedokteran Udayana Denpasar pada tahun 2006-2008.
Baca juga: dr. Eka Ginanjar Jelaskan Beberapa Permasalahan pada Kelenjar Getah Bening yang Perlu Diketahui
Sejak tahun 2010 dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS aktif menjadi pembicara dalam seminar awam yang membahas mengenai seksualitas.
Ia sempat menjadi Kepala Puskesmas Kecamatan Essang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada tahun 1999 hingga tahun 2001.
Setelah itu pada tahun 2001-2003 ia bekerja di Perusahaan Farmasi.
Ia juga pernah menjadi dokter di rumah sakit Sentra Medika Depok selama kurang lebih 3 tahun, yakni pada tahun 2003-2006.
Sesaat setelah bekerja di rumah sakit Sentra Medika, ia bekerja menjadi dokter selama 2 tahun di rumah sakit Pantai Indah Kapuk pada tahun 2006-2008.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS sempat menjadi dosen di Swiss German University Jakarta pada tahun 2008-2010.
Baca juga: Tjandra Yoga Aditama Ungkap Varian Delta Plus AY.4.2 Belum Masuk Klasifikasi VOI Maupun VOC oleh WHO
Sebagai dokter, ia aktif menjadi narasumber.
Di tahun 2005-2010, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dipercaya menjadi narasumber di Talk Show Radio Sonora (SEXY) setiap hari Kamis pukul 22.00-23.59 WIB.
Hingga kini dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjadi Medical Sexologist di beberapa klinik.
Profil lengkap dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS bisa dilihat disini.
Pertanyaan:
Dok, bagaimana jika penanganan yang dilakukan tidak membuahkan hasil?
Anggra, Solo
dr. Binsar Martin Sinaga menjawab:
Lalu bila tidak berhasil maka dilakukan tindakan mempertemukan sel spermatozoa dengan sel telur di dalam tubuh seorang wanita melalui teknik inseminasi.
Pada akhirnya dengan teknik bayi tabung yaitu mempertemukan sel spermatozoa dengan sel telur di luar tubuh seorang wanita.
Pada saat konsepsi terbentuk / zygote maka embrio tersebut ditanam di rahim wanita tersebut agar kehamilan terjadi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)