TRIBUNHEALTH.COM - Adanya batu saluran kemih bisa menyebabkan aktivitas maupun kualitas hidup menjadi menurun.
Hal ini dikarenakan gejala yang umum terjadi adalah rasa nyeri.
Apabila batu di ureter dan masih berada di atas biasanya rasa nyeri terlokalisir di daerah pinggang samping belakang.
Baca juga: Menyambut Periode Libur Nataru, Pemerintah Siapkan Kebijakan untuk Mencegah Kenaikan Kasus Covid-19
Jika letak batu berada di bawah, umumnya rasa nyeri yang ditimbulkan menjalar.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Urologi, dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 16 Oktober 2021.
Bisa nyeri di area perut bagian bawah, kemaluan, pada pria biasanya bisa terasa nyeri dibagian buah zakar.

Namun nyeri pinggang belum tentu disebabkan karena adanya batu, bisa disebabkan karena usus buntu, batu empedu, gangguan tulang atau gangguan otot.
Dokter mengatakan jika diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya.
Saat kencing hanya melibatkan kandung kemih dan uretra.
Baca juga: Lakukan SAMURI (Periksa Mulut Sendiri) untuk Cegah Kanker Rongga Mulut, Simak Tips drg. Anastasia
Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan oleh ureter dan di tampung di kandung kemih.
Pada saat seseorang buang air kecil, kandung kemih akan memompa mengeluarkan urine melalui uretra.
Batu yang ada di dalam kandung kemih dan uretra biasanya akan menimbulkan rasa nyeri saat kencing.
Nyeri yang timbul tidak hanya disebabkan karena adanya batu saja.

Bisa juga disebabkan karena adanya infeksi.
Apabila nyeri terus menerus terjadi dan mengeluarkan darah bisa juga disebabkan adanya tumor.
Dokter imbau untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan lanjutan.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Alami Penyakit Mulut Berbahaya Mirip Sariawan, Simak Ulasan drg. Anastasia Ririen
Sehingga gejala yang muncul bisa diketahui penyebabkanya.
Penjelasan Dokter Spesialis Urologi, dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp.U dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 16 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.