Breaking News:

Interaksi Obat Lain Menyebabkan Perubahan Jumlah Obat Dalam Aliran Darah, Ini Penjelasan Dokter

Interaksi obat adalah perubahan efek obat saat dikonsumsi bersama dengan obat lain atau dengan makanan dan minuman tertentu.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
health.kompas.com
ilustrasi seseorang mengonsumsi obat 

TRIBUNHEALTH.COM - Takaran obat resep cukup tinggi untuk menyerang penyakit yang bersangkutan.

Dan takaran resep obat cukup rendah untuk menghindari munculnya efek samping yang berat.

Perubahan besar pada jumlah obat dalam aliran darah dapat disebabkan oleh interaksi dengan obat lain baik yang diresepkan atau tidak.

Interaksi obat adalah perubahan efek obat saat dikonsumsi bersama dengan obat lain atau dengan makanan dan minuman tertentu.

Perlu diketahui mekanisme interaksi dari obat.

ilustrasi seseorang mengonsumsi obat
ilustrasi seseorang mengonsumsi obat (health.kompas.com)

Baca juga: Penderita Diabetes Bisa 3 Kali Lebih Mungkin Alami Depresi, CDC AS Sebut Keduanya Perlu Diatasi

Interaksi obat dapat menyebabkan obat menjadi kurang efektif, menyebabkan efek samping yang tidak terduga , atau meningkatkan reaksi kandungan obat.

Karena interaksi bermacam-macam, ada interaksi obat yang mempengaruhi kadar obat lain didalam tubuh.

Ada juga interaksi obat yang mempengaruhi target didalam tubuh.

Sehingga cara untuk menghindari interaksi obat tersebut bermacam-macam.

Apabila ada satu obat yang berinteraksi harus bertemu dengan obat lain.

2 dari 3 halaman

Ada juga obat yang tidak perlu bertemu dengan obat lain tetapi bisa berinteraksi.

Baca juga: Tips CDC Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Termasuk Lakukan Diet Sehat dan Kelola Stres

Karena interaksinya tidak memerlukan untuk bertemu obat lain, tetapi akan mempengaruhi metabolisme dalam tubuh.

Jika interaksi obat mempengaruhi metabolisme, ada yang menyebabkan obat lain menjadi berkurang atau bertambah kadarnya.

Apabila terjadi hal seperti itu maka yang dilakukan adalah menyesuaikan dosis.

Ketika ada obat A yang menyebabkan obat B berkurang dosisnya, maka obat B harus ditingkatkan dosisnya supaya tetap mencapai kadar terapi.

Bisa juga dilakukan dengan peyesuaian dosis.

Baca juga: Ketahui Bentuk Penanganan Sariawan yang Tepat dari drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

Tetapi jika dua hal tersebut tidak bisa mengurangi dampak interaksi, diganti dengan obat lain.

Interaksi obat bisa menimbulkan efek fatal hingga kematian jika obat tersebut memiliki efek samping mengganggu kinerja organ pada tubuh.

Apabila efek samping obat tersebut membahayakan mungkin akan menimbulkan efek yang fatal.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews, dan disampaikan oleh Prof. Dr. Apt. Zullies Ikawati. Guru besar Farmatologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM. Rabu (14/7/2021)

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comInteraksi obatObat KimiaProf. Dr. Apt. Zullies Ikawati
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved