TRIBUNHEALTH.COM - Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, telah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) untuk mahasiswa angkatan 2020 dan angkatan 2021.
Irfan Sugianto, drg., M.MedEd., Ph.D selaku ketua Dental Education Unit (DEU) memaparkan bahwa PTMT di FKG Unhas telah diberlakukan untuk mahasiswa dua angkatan tersebut terhitung sejak 11 Oktober 2020.
"Kegiatan tersebut dilakukan pada kegiatan perkuliahan dan Clinical Skill Lab", ucap Irfan.
Baca juga: Profil Muhammad Ikbal, Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia yang Tengah Menempuh Studi Ph.D di Taiwan
Lebih lanjut, drg. Irfan menjelaskan bahwa kegiatan PTMT ini masih dikombinasikan dengan pembelajaran secara daring yang kemudian diberi istilah pembelajaran secara hybrid (luring dan daring).
Yaitu sebagian mahasiswa mengikuti secara luring dan disaat yang bersamaan sebagian mahasiswa mengikuti pembelajaran secara daring.
Untuk mendukung kegiatan PTMT, FKG unhas telah mempersiapkan sarana pendukung.
Di antaranya yaitu kamera video conferencing (Pro Aver) di ruang kuliah.
drg. Irfan juga menambahkan, bahwa ruangan kuliah telah diatur. Dimana jarak antara kursi yakni minimal 1,5 m dan dilakukan disinfeksi ruangan 3 kali sehari.
Baca juga: Post Covid-19 Condition, Definisi WHO untuk Gejala Infeksi Virus Corona yang Bertahan Berbulan-bulan
Persiapan PTMT
Sebelum mengikuti kegiatan PTMT, mahasiswa diwajibkan telah mendapatkan persetujuan orang tua.
Kemudian melaksanakan vaksinasi Covid-19 dan swab antigen.
Baca juga: Meski Telah Divaksin, Seseorang Tetap Bisa Tertular Virus Corona, Profesor Jelaskan Penyebabnya
Tidak hanya itu, mahasiswa juga diwajibkan untuk mengikuti protokol kesehatan covid-19 dengan mencuci tangan dan pemeriksaan suhu.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Inovasi FKG Unhas Prof. Dr. Edy Machmud, drg. Sp.Pros(K) menyatakan, bahwa kegiatan PTMT ini merupakan implemetasi surat keputusan Rektor terkait PTMT.
Diharapkan, dengan kegiatan pembelajaran hybrid ini pencapaian tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Baca juga: Dr. Mursyid Bustami,Sp.S, KIC Tegaskan Jika Vaksin COVID-19 Tidak Meningkatkan Kekentalan Darah
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)