TRIBUNHEALTH.COM - Pada keadaan kasus COVID-19 yang sedang rendah seperti saat ini, penting untuk menjaga jumlah pemeriksaan PCR dan TCM tetap tinggi.
Hal ini bertujuan agar saat angka penularan kembali meningkat di tengah masyarakat dapat segera terdeteksi dan ditangani dengan cepat sebelum lonjakan kasus yang signifikan kembali terjadi.
Pemeriksaan antigen sebagai screening dapat digunakan dan menjadi akurat dengan catatan alat rapid antigen memiliki akurasi tinggi.
Baca juga: drg. Anastasia Ririen: Kebiasaan Mengunyah Menggunakan Satu Sisi Memicu Terbentuknya Kalkulus
Hal ini dibuktikan dengan izin edar dan rekomendasi instansi kesehatan.
Hal ini disampaikan oleh koordinator tim pakar dan juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Prof. Wiku Sasmito yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Sampel diambil oleh petugas kesehatan yang terlatih dengan metode yang benar serta dilengkapi dengan tes konfirmasi PCR atau TCM jika tersedia untuk orang yang bergejala atau kontak erat.
Untuk itu, pemerintah memohon kepada masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan PCR, TCM atau tes deteksi NAAT lainnya apabila mengalami gejala COVID-19 maupun kontak erat dengan pasien positif.
Baca juga: Faktor Psikologis seperti Stres Dapat Memengaruhi Pembentukan Kalkulus, Begini Ulasan drg. Anastasia
Baik untuk hasil antigen positif atau negatif, tetap perlu dikonfirmasi ulang dengan tes deteksi NAAT jika tersedia.
Ini bertujuan agar hasil yang didapat benar-benar akurat.
Pemerintah perlu untuk terus berupaya mendorong penggunaan metode deteksi NAAT yang akurat dan lebih mudah dijangkau.

Saat ini di Indonesia telah dikembangkan metode loop mediated isothermal amplification (LAMP) yang kedepannya akan diberdayakan disamping PCR dan TCM.
Baca juga: Jangan Sampai Usus Buntu Pecah, dr. Andreas: Cairan yang Keluar Sebabkan Peradangan di Dalam Perut
Penjelasan koordinator tim pakar dan juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Prof. Wiku Sasmito yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 12 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.