TRIBUNHEALTH.COM - Selama ibu mengandung akan mengalami perubahan hormon.
Dimana ibu menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman seperti mood swing, mual dan sensitif.
Perubahan hormon dapat dideteksi sekalipun sering tak disadari oleh ibu hamil.
Baca juga: Penyebab Gangguan Mental yang Bisa Terjadi pada Remaja, Simak Penjelasan dr. Zulvia Oktanida Syarif
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Bayu Winarno, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 Oktober 2021.
Terutama ibu hamil yang memiliki komorbid seperti diabetes melitus, paru kronik, hipertensi maupun penyakit lainnya.
Dokter menyebutkan jika ibu hamil memiliki komorbid, maka ibu hamil harus di terapi dengan baik.
Karena kondisi ini akan memengaruhi kehamilannya.
Jika selain komorbid ibu juga terinfeksi COVID-19, maka perberatannya adalah infeksi COVID-19 bisa mengganggu immunologis di dalam tubuh ibu hamil.
Baca juga: Lidah Gatal pasca Konsumsi Makanan, Benarkah Tanda Penyakit? Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Pasien ibu hamil dengan komorbid sangat rendah status immunologisnya.
Sehingga sangat berbahaya apabila ditumpangi dengan infeksi COVID-19.
Oleh karena itu, setiap ibu hamil harus memeriksakan diri agar bisa dilakukan screening apakah ada penyakit penyerta dalam proses kehamilan yang dilalui.
Sehinga perlunya dilakukan terapi sebelum terinfeksi COVID-19.
Dalam kondisi komplikasi bisa memperberat pasien ketika terpapar COVID-19.
Apabila sudah di terapi dan terkendali, diharapkan ibu hamil memiliki imun yang lebih kuat terhadap infeksi COVID-19.
Baca juga: Gigi Hitam Akibat Karies Tak Disebabkan Genetik, drg. Anastasia Ririen Jelaskan Pemicu Sebenarnya
Penjelasan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Bayu Winarno, Sp.OG dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)