TRIBUNHEALTH.COM - Musim pancaroba dikaitkan dengan berbagai penyakit musiman yang mudah menular.
Satu di antara yang kerap terjadi di Indonesia adalah demam berdarah.
Bahkan, penyakit ini sudah menjadi endemik di tanah air.
"Tentu saja (yang banyak muncul di musim pancaroba) penyakit yang endemik di Indonesia, yaitu demam berdarah," papar dr. Tan Shot Yen.
Dokter, filsuf, dan ahli gizi komununitas itu menyampaikan penjelasannya dalam program Malam Minggu Sehat Tribunnews, edisi Sabtu (2/10/2021).
Terkait demam berdarah, dr. Tan Shot Yen menyebut penyakit ini justru lebih mudah dijumpai pada air yang jernih.
Baca juga: Jenis Makanan Apa Saja yang Perlu Dihindari Pasien Demam Berdarah? Begini Ulasan dr. Mustopa, Sp.PD
Baca juga: dr. Mustopa, Sp.PD Paparkan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan jika Terjangkit Demam Berdarah
"Demam berdarah ini nyamuknya hobi banget bersarang di tempat-tempat yang bening justru."
"Air mengalir, jernih, ini biang keladinya banyak banget buat nyamuk demam berdarah," paparnya.
Hal ini berbeda dengan nyamuk anopheles penyebab malaria, yang lebih menyukai genangan yang tak bersih.
Karenanya, dr. Tan Shot Yen mewanti-wanti.
Salah satunya kepada pehobi tanaman.
Pasalnya, terkadang muncul genangan air di bawah pot tanaman.
Terlebih lagi jika pot diberi tatakan.
Baca juga: dr. Adityo Susilo Jelaskan Ibu Menyusui Tetap Boleh Berikan ASI saat Terkena Demam Berdarah
Baca juga: Dokter Spesialis Anak Jelaskan Fase Penyakit Demam Berdarah: Fase Panas, Menentukan, dan Pemulihan
"Kalau anda punya vas di rumah, tidak rajin diganti, nah itu dia."
Karena hal ini, dr. Tan Shot Yen menekankan pentingnya menguras, mengubur, dan menutup.
"Jadi mengubur, menguras, dan menutup, itu menjadi suatu syarat supaya risiko penyakit demam berdarah ini bisa kita cegah," jelasnya.
Sebelum musim hujan datang, dr. Tan menjelaskan hari-hari seperti ini bisa dimanfaatkan untuk membersihkan lingkungan dari sampah dengan 3M.
"Kemudian kalau perlu dibagikan abate, bukan fogging."
Pasalnya fogging hanya mematikan nyamuk dewasa, bukan telur ataupun jentiknya.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)