TRIBUNHEALTH.COM - Pada beberapa kasus, bolak-balik ke dokter gigi hanya sekedar melakukan perawatan.
Selain melakukan perawatan, bolak-balik ke dokter gigi hanya melihat bagaimana progres dari perawatan yang dilakukan.
Tetapi pada kasus lain, bolak-balik ke dokter gigi adalah tahapan tindakan.
Bukan hanya sekedar kontrol dokter ingin melihat progres dari gigi.

Baca juga: Makanan Bertekstur Kering dan Keras Memicu Penyakit Tenggorokan, Berikut Ulasan dr. Hemastia
Bisa 2 hal dokter meminta pasien untuk datang kembali:
Pertama, dokter bertujuan untuk mengetahui progres kasus atau keluhan.
Tetapi pada kejadian lain, hal tersebut adalah tahapan dari proses perawatan.
Seperti pada perawatan saluran akar, tahapannya cukup panjang.
Dimana setiap fase ada yang cukup dengan satu atau dua kali kunjungan bahkan ada yang lebih bergantung dari sekian banyak faktor.
Pada perawatan behel, tergantung dari kasus, rencana perawatan dokter, dan pilihan alat.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Tanpa Disadari Tahi Lalat dapat Menyebabkan Melanoma
Beberapa alat tertentu dengan kasus yang sama tentu kontrolnya berbeda.
Penjadwalan observasi berbeda dengan alat lain.
Tentu setiap alat memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk kasus yang berbeda, bisa berbeda juga rencana dokter.
Selain tentu saja bagaimana reaksi tubuh pasien terhadap perawatan yang dokter sedang upayakan.
Behel ada yang harus kontrol satu bulan sekali, 2-3 bulan sekali bila tidak ada keluhan.
Baca juga: Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum Paparkan bahwa Durian dan Santan Tidak Mengakibatkan Kolesterol Naik
Pada kasus lain, diwajibkan untuk segera kontrol apabila alat lepas.
Apabila alat yang leas berbahan logam, meskipun alat tersebut sudah dirancang sangat baik dan aman tetapi idealnya tidak ditelan.
Beberapa alat berbahaya sekali apabila tertelan.
Terkait behel, sangat disarankan wajib kontrol.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Jumat (30/10/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)