TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Anak & Pegiat Kesehatan Remaja, dr. Fransisca Handy, memberikan tips untuk mengatasi remaja yang tak mau mengonsumsi sayur.
Hal itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam program Malam Minggu Sehat edisi Sabtu (18/9/2021).
Tips utamanya, orangtua perlu melibatkan anak untuk memilih menu.
"Kan remaja bukan lagi ini (anak-anak) ya.. yang tak tahu apa-apa," paparnya, dikutip TribunHealth.com.
"Biar dia yang nentuin.. ayo bikin menu sama-sama, sayurnya apa, lauknya apa... dilibarkan," tandasnya.
Jangan sampai salah cara makan

Baca juga: dr. Tan Shot Yen Contohkan Jajanan Sehat untuk Anak dan Remaja, Salah Satunya Es Buah
Baca juga: Kurangnya Konsumsi Sayur dan Buah Memiliki Dampak Berbahaya bagi Pencernaan
Dokter, Filsuf, dan Ahli Gizi Komunitas, dr. Tan Shot Yen menambahkan penjelasan dr. Fransisca Handy.
Dia menyebut, biasanya remaja memiliki kiblat tersendiri, misalnya saja para selebgram.
"Ada beberapa orangtua akan menunjukkan artis-artis tertentu yang makan sayur," katanya.
Namun ada satu bahaya tersendiri.
Yang dikhawatirkan, menu ala barat yang dikonsumsi tak lagi sehat.
dr. Tan Shot Yen mencontohkan maraknya salad bowl.
Menurutnya, menu ini tak lagi sehat.

Baca juga: Kurangnya Konsumsi Sayur dan Buah Memiliki Dampak Berbahaya bagi Pencernaan
Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Buah Nanas? Begini Tanggapan dr. Ari Ayat Santiko Sp.OG
"Itu namanya ngga makan sayur, itu makan dressing nganggo (pakai) sayur," katanya.
Bahkan, jika dihitung kalori salad bowl bisa lebih tinggi dari nasi goreng.
"Karena dressingnya isinya gula, cream... Wow," tandasnya.
Sayur tak hanya yang berdaun
Selain itu, dr. Tan juga mengingatkan bahwa sayur tak hanya yang berdaun.
Contohnya adalah wortel dan mentimun.
Dengan demikian, sebetulnya ada begitu banyak pilihan untuk memenuhi asupan tubuh.
"Jadi kalau anaknya ngeri lihat pakcoy, ya jangan dikasih pakcoy."
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)