Breaking News:

Bukan Prioritas Vaksinasi, dr. S.T. Andreas Paparkan Cara Lindungi Anak dari Infeksi Covid-19

Hingga kini belum ada vaksin untuk anak 0-12 tahun, sehingga kelompok tersebut belum menjadi prioritas

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Surya/Ahmad Zaimul Haq
ILUSTRASI - Seorang anak menyaksikan petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kepada warga saat berlangsung vaksinasi Covid-19 massal di Lapangan Thor Kompleks Gelora Pancasila, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (29/7/2021). Komando Armada (Koarmada) II bersama Pemerintah Kota Surabaya melakukan vaksinasi Covid-19 sebanyak 25.000 dosis selama dua hari untuk masyarakat Kota Surabaya guna mewujudkan herd immunity atau kekebalan komunal menuju Indonesia sehat. 

TRIBUNHEALTH.COM - Vaksinasi masih menjadi cara utama untuk melindungi diri dari penularan Covid-19.

Namun tak semua orang bisa menerima vaksin, baik karena alasan medis atau tak memenuhi persyaratan lain.

Misalnya adalah anak 0-12 tahun, yang belum menjadi prioritas vaksinasi karena beberapa alasan.

Lalu bagaimana cara orangtua memproteksi mereka?

Terkait hal ini, Dokter Spesialis Anak, dr. S.T. Andreas memberikan penjelasan.

Baca juga: Penelitian Terbaru Ungkap Vaksinasi Bisa Turunkan Risiko Long Covid

Baca juga: Indonesia Kedatangan 1,2 Juta Dosis Vaksin Pfizer, Wakil Menkes: Terbukti Turunkan Penularan Virus

Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bandung melakukan layanan penyuntikan Vaksin Sinovac dosis pertama kepada pelayan publik pada pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021). Pada kegiatan ini, sebanyak 1.100 petugas pelayan publik menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama, yang terdiri dari berbagai unsur seperti Satpol PP, PD Kebersihan, Organda, Dishub, Diskar PB, Cagar Budaya, PDAM, pekerja pariwisata, dan dosen perguruan tinggi. Penyuntikan vaksin ini terus dilakukan untuk mengejar target vaksinasi Covid-19 tahap kedua tuntas pada Mei 2021.
Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bandung melakukan layanan penyuntikan Vaksin Sinovac dosis pertama kepada pelayan publik pada pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021). Pada kegiatan ini, sebanyak 1.100 petugas pelayan publik menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama, yang terdiri dari berbagai unsur seperti Satpol PP, PD Kebersihan, Organda, Dishub, Diskar PB, Cagar Budaya, PDAM, pekerja pariwisata, dan dosen perguruan tinggi. Penyuntikan vaksin ini terus dilakukan untuk mengejar target vaksinasi Covid-19 tahap kedua tuntas pada Mei 2021. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

"Jadi rekomendasi dari Ikatan Dokter anak Indonesia masih terbatas Sampai usia 12 tahun. 12 tahun kebawah belum. Apa yang harus kita lakukan?" katanya dikutip TribunHealth.com dari Ayo Sehat Kompas TV.

Yang jelas, dr. S.T. Andreas menekankan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

Dia mencontohkan, lebih baik anak jangan diajak untuk jalan-jalan atau aktivitas lain yang berpotensi memicu kerumunan.

"Yang jelas protokol kesehatan. Jangan kita sibuk jalan-jalan Jangan sibuk bawa ke restoran," ungkapnya.

Kemudian, beberapa protokol kesehatan dasar seperti memakai masker menjadi kunci.

2 dari 3 halaman

Berbagai hal itu tetap harus dilakukan meski di lingkungan rumah.

"Terus males sama yang namanya jaga protokol, terus pakai masker itu nggak bisa."

Baca juga: Virus Polio Bisa Sebabkan Post-Polio Syndrome, Baru Tunjukkan Gejala Puluhan Tahun Kemudian

Baca juga: Waspadai Penularan dan Gejala Polio, Bisa Menyebar ke Aliran Darah dan Sistem Saraf

Petugas meneteskan vaksin polio ke mulut anak balita dalam acara Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kantor PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (8/3/2016). Kegiatan Pekan Imunisasi Nasional Polio 2016 ini serentak digelar di seluruh Indonesia dari 8-15 Maret 2016.
Petugas meneteskan vaksin polio ke mulut anak balita dalam acara Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kantor PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (8/3/2016). Kegiatan Pekan Imunisasi Nasional Polio 2016 ini serentak digelar di seluruh Indonesia dari 8-15 Maret 2016. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Jika orangtua atau anak memang harus sering keluar karena suatu alasan, dia menyebut perlu rutin melakukan pemeriksaan.

"Kalau ada orang yang masih berpotensi keluar setiap hari mau tidak mau harus rutin melakukan pemeriksaan."

Berikutnya, vaksinasi anak tetap harus dilakukan.

Dalam hal ini adalah vaksinasi yang disarankan oleh pemerintah.

"Vaksinasi yang mana? Yang lain. Seperti DPT, polio, tetap dijalankan sesuai rekomendasi."

"Kita vaksinnya drive thru, jadi ngga usah turun kalau bisa."

"Jadi Silahkan dikerjakan sesuai dengan rumah sakit yang menyediakan layanan tersebut."

"Terus kan belum ada vaksin Covid-19 untuk anak 12 tahun ke bawah."

3 dari 3 halaman

"Bener ini baru tahap penelitian mudah-mudahan dapat hasil yang baik kemudian kita bisa nih pakai vaksin tersebut untuk anak dibawah 12 tahun," pungkasnya.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comVaksinasiCovid-19 pada anakS. T. Andreasprotokol kesehatan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved