TRIBUNHEALTH.COM - Jantung menjadi salah satu organ penting dalam tubuh manusia.
Jantung memiliki peran untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Karenanya, dampak yang ditimbulkan tidak main-main jika organ ini mengalami masalah.
Satu di antara masalah yang bisa dialami adalah gangguan fibrilasi atrium.
Gangguan ini merupakan salah satu gangguan irama jantung.
Pada fibrilasi atrium, detak jantung menjadi tidak beraturan dan cenderung cepat.
Baca juga: dr. Renan Hermawan Sebut Pembengkakan Jantung Bukan Merupakan Suatu Penyakit
Baca juga: Waspada, Serangan Jantung Merupakan Pembunuh yang Datang Secara Tiba-tiba

National Health Service (NHS) mengatakan kondisi ini bisa memicu komplikasi jika tak segera mendapat penanganan.
Stroke
Ketika bilik atas jantung (atrium) tidak memompa secara efisien, seperti pada fibrilasi atrium, ada risiko pembentukan gumpalan darah.
Gumpalan darah ini dapat bergerak ke ruang bawah jantung (ventrikel) dan dipompa ke suplai darah ke paru-paru atau sirkulasi darah umum.
Gumpalan dalam sirkulasi umum dapat menyumbat arteri di otak, menyebabkan stroke.
Fibrilasi atrium meningkatkan risiko stroke sekitar 5 kali lipat.
Tetapi risikonya tergantung pada sejumlah faktor, termasuk usia dan apakah memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal jantung, diabetes, dan riwayat pembekuan darah sebelumnya.
Gagal jantung

Baca juga: dr. G. Iranita Dyantika: Fungsi Jantung Tak Baik Akan Memengaruhi Kesembuhan Pasien Kanker Serviks
Baca juga: Angina, Nyeri di Dada Akibat Berkurangnya Aliran Darah ke Jantung, Ada yang Pemicunya Tak Terduga
Jika fibrilasi atrium terjadi terus-menerus, jantung seseorang bisa menjadi lemah.
Dalam kasus ekstrim, ini dapat menyebabkan gagal jantung.
Pasalnya jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh secara efisien.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)