Breaking News:

Peneliti Ungkap AstraZeneca dan Pfizer Efektif Lawan Varian Delta, Jeda Vaksinasi Tak Berpengaruh

Penelitian juga mengungkap, orang yang telah terpapar Covid-19 mendapatkan lebih banyak antibodi ketika divaksinasi sepenuhnya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI - Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bandung melakukan layanan penyuntikan Vaksin Sinovac dosis pertama kepada pelayan publik pada pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021). Pada kegiatan ini, sebanyak 1.100 petugas pelayan publik menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama, yang terdiri dari berbagai unsur seperti Satpol PP, PD Kebersihan, Organda, Dishub, Diskar PB, Cagar Budaya, PDAM, pekerja pariwisata, dan dosen perguruan tinggi. Penyuntikan vaksin ini terus dilakukan untuk mengejar target vaksinasi Covid-19 tahap kedua tuntas pada Mei 2021. 

TRIBUNHEALTH.COM - Mendapatkan suntikan dua dosis vaksin Covid-19 tetap merupakan cara terbaik untuk melindungi diri dari varian delta, yang pertama kali diidentifikasi di India.

Suntikan vaksin Oxford-AstraZeneca, meskipun awalnya kurang efektif, menawarkan perlindungan yang sama tinggi seperti Pfizer-BioNTech setelah empat hingga lima bulan.

Fakta tersebut diungkap dalam sebuah penelitian, sebagaimana diberitakan TribunHealth.com dari BBC, Kamis (19/8/2021).

Tidak ada cukup data untuk vaksin Moderna.

Tetapi para peneliti percaya vaksin itu "hampir pasti setidaknya sebagus yang lain".

Baca juga: Tak Perlu Cemas, Terlambat Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Tak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

Baca juga: Pemberian Vaksinasi Dosis Ketiga Sebagai Penguat Terhadap Tenaga Kesehatan (Nakes)

ILUSTRASI Vaksin - Siswa SMA mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 di SMAN 20 Jakarta, Kamis (1/7/2021). Pemprov DKI Jakarta memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun dengan menggunakan vaksin Sinovac. Rencanannya, vaksinasi bagi kelompok usia anak-anak itu ditargetkan mencapai 1,3 juta orang di Jakarta.
ILUSTRASI Vaksin - Siswa SMA mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 di SMAN 20 Jakarta, Kamis (1/7/2021). Pemprov DKI Jakarta memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun dengan menggunakan vaksin Sinovac. Rencanannya, vaksinasi bagi kelompok usia anak-anak itu ditargetkan mencapai 1,3 juta orang di Jakarta. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Mereka menganalisis dua setengah juta hasil tes dari 743.526 peserta dalam survei infeksi rumah tangga Covid-19 di Inggris, yang dipimpin oleh Universitas Oxford dan Kantor Statistik Nasional.

Vaksin Pfizer-BioNTech memiliki efektivitas 93% terhadap infeksi simtomatik dua minggu setelah dosis kedua, dibandingkan dengan 71% dari Oxford-AstraZeneca.

Namun, seiring waktu, efektivitas Pfizer-BioNTech menurun sementara Oxford-AstraZeneca sebagian besar tetap sama.

Tetapi tidak ada alasan untuk khawatir, Prof. Sarah Walker, di Universitas Oxford, mengatakan karena "ketika Anda memulai dengan sangat sangat tinggi, perjalanan Anda masih panjang".

"Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan standar 50% dan kami jauh di atas itu," katanya.

2 dari 2 halaman

"Kedua vaksin ini masih bekerja sangat baik melawan delta."

Baca juga: dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes Jelaskan Jenis-Jenis Vaksinasi untuk Menambah Daya Tahan Tubuh

Baca juga: Vaksinasi Dilakukan Sesuai dengan Usia & Kebutuhan, Begini Ulasan dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes

Ilustrasi Vaksin - Bukti vaksin menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki oleh seluruh masyarakat, maka simak penjelasan tentang vaksinasi berikut ini.
Ilustrasi Vaksin - Bukti vaksin menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki oleh seluruh masyarakat, maka simak penjelasan tentang vaksinasi berikut ini. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Poin penting lainnya dari penelitian ini meliputi:

  • Orang yang telah terpapar Covid-19 mendapatkan lebih banyak antibodi ketika divaksinasi sepenuhnya
  • Waktu antara dosis pertama dan kedua tidak mempengaruhi efektivitas vaksin
  • Orang yang lebih muda mendapatkan lebih banyak perlindungan dari vaksinasi daripada yang lebih tua

Studi ini juga menggemakan penelitian sebelumnya, yang menunjukkan orang yang divaksinasi lalu terinfeksi varian delta, memiliki tingkat virus yang sama dengan mereka yang tidak divaksinasi.

"Kami belum tahu seberapa besar penularan yang bisa terjadi dari orang yang terkena Covid-19 setelah divaksinasi," kata Prof Walker.

"Misalnya, mereka mungkin memiliki tingkat virus yang tinggi untuk periode waktu yang lebih singkat.

"Mereka pasti memiliki potensi untuk menularkan sebanyak mungkin."

"Tetapi fakta bahwa mereka dapat memiliki tingkat virus yang tinggi menunjukkan bahwa orang yang belum divaksinasi mungkin tidak terlindungi dari varian delta seperti yang kami harapkan.

"Ini berarti penting bagi sebanyak mungkin orang untuk mendapatkan vaksinasi - baik di Inggris maupun di seluruh dunia."

Baca berita lain tentang Covid-19 di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comVaksin Covid-19virus coronaAstraZenecavaksin PfizerDelta Sahan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved