TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa obat yang dokter berikan kepada pasien hamil memang sudah diteliti dan direkomendasikan.
Namun tidak semua obat hipertensi atau obat gula semuanya aman.
Dokter ingatkan untuk tidak sembarangan membeli dan konsumsi obat.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Kebidanan dan Kandungan, dr. Ari Ayat Santiko, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Usahakan untuk melakukan konsultasi dengan dokter dan bidan yang menangani.
Baca juga: Dokter Jelaskan tenang Retinoblastoma, Tumor Ganas yang Terjadi di Dalam Mata Anak Balita
Dokter juga menyebutkan jika awal mula dari keguguran pastinya adalah terjadi perdarahan.
Namun perdarahan saat hamil muda belum tentu keguguran.

Terjadinya perdarahan juga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
Perdarahan dapat terjadi akibat ibu hamil jatuh dan terdapat trauma.
Gesekkan saat berhubungan dengan suami juga dapat menyebabkan perlukaan di vagina.
Tidak semua perdarahan mengindikasikan terjadinya keguguran.
Keguguran tidak mungkin terjadi tanpa adanya perdarahan.
dr. Ari tegaskan pasti terjadi perdarahan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Apakah PPKM Benar-benar Efektif Tekan Penularan Virus? Ini Penjelasan Satgas
Ada namanya proses nidasi atau proses dimana hasil konsepsi berjalan kemudian masuk ke rahim dan menempel pada endometrium.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan perdarahan namun hanya sedikit.
Hal ini normal terjadi.
Biasanya terjadi pada usia 4 sampai 6 minggu.

Namun jangan selalu mengira jika flek yang terjadi normal.
Dokter tegaskan untuk selalu mencari penyebabnya.
Apakah merupakan ancaman keguguran atau tidak.
Baca juga: dr. Imelda Pingkan M.,Sp.A Bagikan Tips Mengenai Pemberian MPASI yang Tepat pada Anak
Penjelasan Dokter Kebidanan dan Kandungan, dr. Ari Ayat Santiko, Sp.OG dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 13 Juli 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.