Breaking News:

Menurut Dr. drg. Munawir Usman, Penggunaan Behel yang Tidak Tepat Dapat Menimbulkan Risiko Kesehatan

Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP menyarankan agar pasien melakukan pemasangan kawat gigi di dokter spesialis ortodontik agar lebih aman.

Kompas.com
Ilustrasi pasang kawat gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP sebut pemasangan behel yang tidak tepat dapat merusak permukaan gigi 

TRIBUNHEALTH.COM - Kelainan malposisi gigi terbagi atas 2 kelainan, yakni kelainan dental dan kelainan skeletal.

Kelainan dental adalah kelainan pada gigi.

Sedangkan kelainan skeletal adalah kelainan otot rahang.

Dilansir oleh Tribunhealth.com  hal ini dijabarkan dari penjelasan Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir Usman, SKG., MAP dalam tayangan YouTube Tribunnews program SMILE.

Apabila pasien mengalami kelainan skeletal, tidak mungkin hanya dilakukan perawatan penggunaan bracket saja.

Bisa jadi diperlukan operasi.

Baca juga: Ketahui 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes Positif Covid-19 saat Isoman

Ilustrasi pemasangan kawat gigi, dapat mengganggu fungsi pengunyahan
Ilustrasi pemasangan kawat gigi, menurut Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP penggunaan behel yang tidak tepat dapat mengganggu fungsi pengunyahan (kompas.com)

Apabila yang menangani kondisi ini bukan dokter yang ahli dibidangnya dapat menimbulkan risiko pada pasien.

drg. Munawir mengungkapkan jika seringkali mendapatkan keluhan beberapa pasien.

Dimana ada sebagian pasien yang melakukan perawatan gigi dan pemasangan kawat gigi di tempat yang tidak ahli di bidangnya.

Sehingga kondisi ini cukup mengkhawatirkan.

Dokter sarankan agar pasien melakukan perawatan di dokter spesialis ortodontik.

2 dari 3 halaman

Dokter spesialis ortodontik merupakan dokter yang ahli dalam pemasangan kawat gigi.

drg. Munawir ingatkan kepada masyarakat untuk tidak sembarangan dan tergiur pada promo-promo pemasangan behel.

Karena behel merupakan bagian dari perawatan kesehatan gigi dan mulut.

Otomatis jika salah dalam perawatan akan menimbulkan risiko-risiko yang lain.

Baca juga: dr. Syahidatul: Pasien Diabetes yang Positif COVID-19 Miliki Risiko Gula Darah Cenderung Meningkat

Piranti ortodontik atau behel merupakan suatu alat yang sistem kerjanya otomatis.

Artinya dalam kondisi ketika pasien dilakukan pemasangan kawat gigi, maka alat ini akan bekerja dengan sendirinya.

Serta akan dibantu dengan proses mastikasi atau pengunyahan.

Secara fungsional kawat gigi akan melakukan pergerakkan sendiri.

Tanpa pemasangan yang tepat akan sangat berisiko besar.

Selain dapat merusak permukaan gigi, juga akan mengganggu proses pengunyahan.

3 dari 3 halaman

Sehingga menimbulkan stomatitis atau sariawan.

Profil Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP dokter gigi di Rumah Sakit Undata
Profil Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP dokter gigi di Rumah Sakit Undata (Dok. Pribadi Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP)

Maka dari itu, dalam pemasangan kawat gigi dikenal beberapa cakupan-cakupan yang ada di dalamnya.

Dalam pemasangan kawat gigi, tentunya akan ada kawat, karet, dan pengait.

Keseluruhan alat tersebut harus digunakan secara bersama-sama.

Tidak boleh hanya salah satu bagian saja.

Tindakan ini sangat berisiko.

Karena menyangkut kesehatan pasien.

Baca juga: Mengapa Lidah Anak Saya Berwarna Putih? Begini Penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP

Penjelasan Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir Usman, SKG., MAP dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program SMILE edisi 16 Februari 2021.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBehel GigiKawat GigiDampak Pasang BehelDr. drg. Munawir H. Usman SKG. MAP
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved