Breaking News:

Gangguan Cemas Bisa Berkembang Jadi Agoraphobia, Takut terhadap Situasu yang Picu Kepanikan

Demi menghindari kecemasan yang muncul, mereka sangat membatasi kapan keluar rumah

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik
Ilustrasi kecemasan karena agoraphobia 

TRIBUNHEALTH.COM - Agoraphobia merupakan ketakutan berada di situasi yang mungkin bisa membuatnya merasa panik.

Agoraphobia berkaitan dengan gangguan panik, yakni gangguan kecemasan yang melibatkan serangan panik.

Masalah ini bisa mengalami masalah lanjutan berupa agoraphobia, sebagaimana diberitakan TribunHealth.com dari laman resmi National Health Service (NHS) Inggris.

Kendati demikian, sebagian kecil orang dengan agorafobia tidak memiliki riwayat serangan panik.

Dalam kasus ini, ketakutan mereka mungkin terkait dengan masalah seperti ketakutan akan kejahatan, terorisme, penyakit, atau kecelakaan.

Baca juga: Dokter Benarkan Pandemi Covid-19 Picu Kecemasan Berlebih, Bisa Jadi Gangguan Mental?

Baca juga: Sampai Tahap Mana Kecemasan Masih Bisa Dianggap Wajar? Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini

Ilustrasi perasaan cemas jika harus tampil di depan umum
Ilustrasi perasaan cemas jika harus tampil di depan umum (palu.tribunnews.com)

Seseorang dengan agorafobia mungkin takut ketika:

  • Bepergian dengan transportasi umum
  • Mengunjungi pusat perbelanjaan
  • Meninggalkan rumah

Biasanya mereka menunjukkan gejala serangan panik, seperti:

  • Detak jantung cepat
  • Pernapasan cepat
  • Merasa panas dan berkeringat
  • Merasa sakit

Akibatnya, mereka akan mengalami perubahan perilaku berupa penghindaran.

Demi menghindari kecemasan yang muncul, mereka sangat membatasi kapan keluar rumah.

Baca juga: Psikolog: Pentingnya Memberikan Edukasi Seksual sejak Dini Agar Terhindar dari Kekerasan Seksual

Baca juga: Kecemasan karena Pandemi Bisa Turunkan Imunitas Tubuh, Dokter Sebut Risiko Tertular Lebih Besar

ilustrasi berkonsultasi dengan psikolog
ilustrasi berkonsultasi dengan psikolog (kompas.com)

NHS menyebut, agoraphobia bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup.

2 dari 3 halaman

Sebagai contoh, berolahraga secara teratur, makan lebih sehat, dan menghindari alkohol, obat-obatan dan minuman yang mengandung kafein, seperti teh, kopi, dan cola.

Jika memang diperlukan, orang dengan agoraphobia bisa melakukan konsultasi dengan psikolog.

Salah satu terapi yang disebut NHS untuk mengatasi masalah ini adalah cognitive behavioural therapy (CBT).

CBT merupakan terapi berbicara yang dapat membantu untuk mengelola masalah dengan mengubah pola pikir dan cara berperilaku.

Baca juga: Bruxism karena Masalah Psikis Bisa Diatasi dengan Cognitive Behavioural Therapy (CBT), Apa Itu?

Metode ini kerap digunakan untuk menterapi orang dengan gangguan kecemasan hingga depresi.

Namun tak menutup kemungkinan CBT digunakan untuk masalah kesehatan mental dan fisik lainnya.

CBT didasarkan pada konsep bahwa pikiran, perasaan, sensasi fisik, dan tindakan anda saling berhubungan.

Pikiran dan perasaan negatif dapat menjebak seseorang dalam lingkaran setan.

Karena itulah seseorang perlu dibawa keluar dari lingkaran tersebut, dengan mengatasi lewat cara yang lebih positif dengan memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgangguan cemasAgoraphobiaPanikNational Health Service (NHS)serangan panik
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved