Breaking News:

Kecemasan karena Pandemi Bisa Turunkan Imunitas Tubuh, Dokter Sebut Risiko Tertular Lebih Besar

Rasa cemas menghadapi pandemi justru bisa berdampak buruk bagi tubuh, imunitas makin melemah

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik
Ilustrasi kecemasan karena pandemi 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ, menyebut adanya pandemi akan lebih berpeluang menyebabkan kecemasan pada seseorang.

Kecemasan tersebut juga bisa mempengaruhi imunitas, sehingga berisiko lebih tinggi terpapar Covid-19.

Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ, ketika menjadi narasumber dalam program Ayo Sehat Kompas TV edisi Jumat (2/7/2021).

Menurutnya, cemas bisa membuat otak dalam keadaan siaga.

"Memang bisa berkaitan karena kalau kita dalam keadaan cemas, syaraf kita itu yang teraktivasi adalah saraf yang membuat kita berjaga-jaga," katanya, dikutip TribunHeath.com.

"Jadi kita benar-benar dalam keadaan stres."

Baca juga: Gangguan Kecemasan Sosial Banyak Terjadi pada Usia Produktif, Simak Bedanya dengan Kecemasan Biasa

Ilustrasi gangguan kecemasan sosial
Ilustrasi gangguan kecemasan sosial (Pixabay)

Padahal stres sendiri merupakan faktor risiko terjadinya berbagai gangguan, baik fisik ataupun mental.

"Gangguan metabolik, gangguan cerebrovaskular, gangguan pembuluh darah, seperti itu," contohnya.

Jika tak dikelola dengan baik, stress bisa memicu berbagai peradangan.

Hal inilah yang kemudian memudahkan turunnya imunitas tubuh.

2 dari 4 halaman

"Karena ketika kita berada dalam keadaan stres yang berkepanjangan, misalnya kita cemas yang tidak kita kelola, itu akan mengeluarkan hormon-hormon yang akan mengaktifkan peradangan-peradangan di berbagai tempat."

"Salah satu faktor terhadap imunitas menjadi menurun."

Akibatnya, risiko terpapar virus corona bisa menjadi lebih besar.

Belum tentu sampai tahap gangguan

Ilustrasi kecemasan sosial
Ilustrasi kecemasan sosial (Freepik)

Baca juga: Dokter Paparkan Faktor Risiko Gangguan Kecemasan Sosial, Mulai Faktor Biologis hingga Parenting

Kendati demikian, kecemasan yang dialami gara-gara pandemi belum tentu sampai pada level gangguan.

"Sebetulnya Dari awal pandemi dimulai dikatakan memang risiko kita tidak gangguan, tapi mengalami kecemasan yang berlebihan itu risikonya sampai 4 kali lipat, jelas dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ.

Karenanya bukan tidak mungkin seseorang yang tidak memiliki riwayat kecemasan, mengalaminya di masa pandemi.

"Jadi mungkin saja kita tadinya tidak punya gejala cemas berlebihan sekarang ada tuh tendensi ke arah sana."

Hal ini juga berlaku untuk orang yang memang sudah mengalami gangguan kecemasan.

Adanya pandemi bsia saja memperparah gangguan sebelumnya.

3 dari 4 halaman

"Bisa ada risiko untuk terjadi peningkatan, atau yang tadinya sudah mulai tenang bisa muncul lagi itu gangguan kecemasannya," paparnya.

Kendati demikian, gangguan kecemasan tidak hanya disebabkan satu faktor saja, termasuk pandemi Covid-19.

ilustrasi pola asuh orangtua
ilustrasi pola asuh orangtua (tribunnews.com)

dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ mengatakan, kecemasan disebabkan oleh multifaktor.

"Bahwa ada misalnya secara biologi, mungkin seseorang tersebut sudah punya riwayat," jelasnya.

"Kemudian dia punya temperamen, artinya dia punya karakter untuk lebih mudah merasa cemas."

"Itu kemudian dikombinasikan tadi dengan faktor-faktor risiko lainnya."

Baca juga: Mengapa Saya Sering Overthinking dan Cemas Berlebihan? Berikut Jawaban Psikolog

Baca juga: Cemas Menghadapi Vaksinasi? Simak Tips Berikut untuk Mengatasinya

Termasuk faktor sosial yang berhubungan dengan budaya.

Sebagaimana diketahui, ada budaya-budaya tertentu yang mendorong untuk lebih merasa malu.

Hal seperti ini tentu juga berpengaruh terhadap kecemasan.

Ketika merasa kecemasan yang dialami sudah mengganggu aktivitas, dr. Nana menyarankan untuk segera konsultasi.

4 dari 4 halaman

"Kalau kita kita melihat atau mungkin kita merasa rasa malu kita, keraguan kita ini, menghambat performance kita, aktivitas kita, tidak ada salahnya kita konsultasikan."

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comImunitas TubuhPandemi Covid-19dr. Sylvana Evawani Sp.KJ
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved