Breaking News:

Sama-sama Mempengaruhi Otot Wajah, Gejala Bells Palsy dan Stroke Terlihat Serupa

Kelumpuhan otot pada wajah juga menjadi salah satu gejala dari stroke. Tidak hanya stroke, gejala kelumpuhan otot wajah seperti gejala bells palsy.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi penyakit bells palsy 

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit bells palsy sekilas mirip dengan gejala penyakit stroke, yakni mempengaruhi saraf pada wajah.

Bells palsy adalah kelumpuhan otot pada wajah yang memengaruhi pada salah satu sisi wajah.

Sebelah wajah penderita bells palsy bisa mengalami lumpuh atau kaku.

Gejala bells palsy dan stroke terlihat serupa, dikarenakan kedua penyakit ini sama-sama memengaruhi otot pada wajah.

Berbeda dengan stroke, gejala pada stroke berlangsung dengan cepat dan tiba-tiba.

Cara mebedakan stroke dan bells palsy adalah hanya terjadi pada otot wajah sebelah dan tidak melibatkan motorik.

Apabila stroke dipengaruhi faktor lain dan ada kelemahan seperti lumpuh sebelah, pelo saat berbicara dan dilakukan pemeriksaan lain yang menungjang bahwa murni bells palsy tanpa adanya stroke.

ilustrasi penyakit bells palsy
ilustrasi penyakit bells palsy (kompas.com)

Baca juga: Dokter Jelaskan Prosedur Pemotongan Tahi Lalat dengan Laser CO2

Pemeriksaannya mulai dari pemeriksaan fisik sampai dilakukan CT scan untuk memastikan bahwa tidak ada penyebabnya.

Maka gangguan saraf pada penderita bells palsy muncul secara bertahap dan dapat memburuk dalam waktu 2 hingga 3 hari.

Bells palsy bisa dipicu oleh daya tahan tubuh yang rendah.

2 dari 4 halaman

Gejala bells palsy:

- Separuh siis wajah terasa kaku

- Sulit memejamkan mata

- Sebelah bagian wajah mengalami lumpuh total

- Nyeri pada rahang atau belakang telinga

- Sakit kepala

Baca juga: Dokter Gigi Sebut Menjaga Kebersihan Lidah Tak Kalah Penting dengan Menyikat Gigi

- Lidah kurang peka

- Mata dan mulut menjadi kering

- Telinga berdenging

- Susah berbicara

3 dari 4 halaman

- Susah makan dan minum

Penyakit yang menyerang saraf ini susah dicegah karena sebagian besar penyebab bells palsy disebabkan infeksi virus herpes simplex yang mengalami reaktifasi.Faktor resiko penyebab bells palsy:

- Diabetes

- Hipertensi

- Cedera pada wajah

Ilustrasi pasien bells palsy
Ilustrasi pasien bells palsy (tribunnewswiki.com)

Baca juga: Waspada, Kelompok Penyakit Ini bisa Memperburuk Gejala Pasien Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

- Keracunan

- Penyakit lyme

- Sindrom Guillaine-Barre

- Sarkoidosis

- Myasthenia gravis

4 dari 4 halaman

- Multiple sclerosis

- Infeksi virus seperti herpes simplex, herpes zoster, mononukleosis, flu, dan meningitis.

Penyakit bells palsy juga dikenal dengan penyakit kelumpuhan wajah perifer akut.

Baca juga: Skincare yang Tidak Cocok Mampu Merusak Skin Barrier, Lapisan Pelindung Kulit

Bells palsy bisa menyerang pria maupun wanita yang berusia 15 hingga 60 tahun.

Penyakit yang rentan terkena bells palsy:

- Diabetes melitus

- Wanita hamil

- Perokok

Ini disampaikan pada channel youTube KompasTV, bersama dengan dr. Debby Amelia, Dokter spesialis saraf. Rabu (31/3/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBells PalsyGejala Bells PalsyStrokedr. Debby Amelia Fahmi Bo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved