TRIBUNHEALTH.COM - Setiap pengobatan kanker ditentukan atas dasar hasil diskusi antara dokter dengan pasien.
Dokter akan memberikan opsinya serta menyebutkan apa saja pengobatan yang dapat dilakukan.
Tentu saja jenis pengobatan berbeda meskipun jenis kankernya sama dari pasien ke pasien.
Hasil diskusi menentukan terapi apa yang tepat dijalani oleh pasien.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Hematologi Onkologi Medik, Prof. Aru Wisaksono, Sp.PD-KHOM dalam tayangan YouTube KOMPASTV program BINCANG KITA.
Baca juga: Ahli Gizi: Selain Sumber Protein dan Kalsium, Susu Steril Hewani Jauh Lebih Aman
Namun tentunya semua itu berdasarkan informasi dari dokter.
Untuk meningkatkan kualitas hidup, pasien harus berpikir positif, ikhlas dan berusaha bahwa dengan sisa umur yang ada ia bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang.

Kualitas hidup tentunya berdasarkan kondisi psikologis juga.
Seperti pemikiran positif.
Akan tetapi dokter melihat dari 3 hal utama yang merupakan faktor yang dapat mengurangi kanker tersebut.
Seperti olahraga yang teratur.
Konsumsi makanan yang baik.
Menjaga berat badan serta berobat sesuai dengan apa yang disepakati bersama dengan dokter.
Dengan begitu, kualitas hidup juga menentukan bagaimana hasil akhirnya.
Pasien kanker payudara dianjurkan untuk tetap berfikir positif.
Selain itu juga perlunya konsultasi yang baik dengan dokter.
Sehingga dapat ditentukan terapi yang tepat untuk pasien.
Baca juga: Ahli Gizi: Selama Pandemi Pola Makan Harus Seimbang dengan Pola Aktivitas Fisik Agar Tetap Bugar
Komponen utama dalam kehidupan sehari-hari yang perlu dijaga adalah berat badan ideal.
Olahraga yang teratur dan makan yang baik.
Makan yang baik bukan berarti hanya gizi yang baik.
Akan tetapi pemilihan makan yang baik.
Tentunya jangan merokok.
Serta menghindari makanan yang di proses.
Misalnya seperti sosis.
Itu adalah proses food yang harus kita hindari.
Dan sudah dinyatakan oleh WHO sebagai karsinogen.
Jadi gaya hidup merupakan multifaktor.
Kita harus menghindari apa yang bukan menjadi aspek alamiah.

Selain itu, lakukan deteksi dini.
Deteksi dini untuk kanker payudara yang paling penting adalah pemeriksaan payudara sendiri.
Pertama kali yang menemukan benjolan bukanlah dokter.
Namun pemilik payudara itu sendiri.
Baca juga: Tidak Seepenuhnya Benar Bahwa Serangan Jantung Hanya Terjadi pada Orang Tua Saja
Tentunya ada beberapa pemeriksaan tertentu yang sudah bagus.
Tapi teknik sadari adalah sebuah pemeriksaan yang kita anggap sebagai penyelamat.
Hal ini dapat membedakan antara sembuh dan tidak nantinya.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Hematologi Onkologi Medik, Prof. Aru Wisaksono, Sp.PD-KHOM dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program BINCANG KITA edisi 30 Oktober 2020.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.