Breaking News:

Simak, Dokter Sebut Perbedaan Covid-19 dengan Penyakit Paru Lain Melalui Gejala yang diderita

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai perbedaan penyakit Covid-19 dengan penyakit paru lain

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilusrasi dokter menjelaskan gangguan pada organ paru-paru 

TRIBUNHEALTH.COM - Covid-19 merupakan suatu virus yang menyerang sistem pernapasan.

Virus ini memiliki gejala yang hampir mirip dengan penyakit lain.

Yaitu penderita akan merasakan, batuk, sesak, nyeri dada, dan demam.

Keluhan ini umum terjadi bila terdapat gangguan pada sistem paru dan respirasi.

Baca juga: Penyakit Tipes Tergolong Penyakit Berbahaya, Dokter: Dapat Mengganggu Fungsi Kognitif pada Anak

Sehingga membuat masyarakat terkadang sulit untuk membedakannya.

Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Edward Pandu Wiriansya, Sp.P(K) mengungkapkan, meski memiliki gejala yang hampir sama dengan penyakit lain, namun masyrakat perlu membedakannya.

Cara membedakannya bisa melalui gejala yang diderita oleh pasien.

Ilustrasi pasien
Ilustrasi pasien (regional.kompas.com)

Baca juga: Malnutrisi Jadi Komorbid yang Paling Banyak Perparah Gejala Covid-19 pada Anak

"Jadi kita harus membedakannya apakah pasien memiliki gejala akut atau kronik," terang Edward.

Pasalnya, pada penderita Covid-19 cenderung akan mengalami gejala akut.

Gejala ini biasanya akan diderita kurang dari 2 minggu.

2 dari 3 halaman

Sementara gejala kronik pada penyakit paru lain, kurang dari 2 minggu.

Selain itu, pada penderita biasanya tidak diikuti dengan penurunan berat badan.

Berbeda pada penderita penyakit paru lain, yang cenderung akan mengalami penurunan berat badan.

ilustrasi mengalami penyakit paru
ilustrasi mengalami penyakit paru (tribunnews.com)

Baca juga: Dokter Benarkan Pandemi Covid-19 Picu Kecemasan Berlebih, Bisa Jadi Gangguan Mental?

Kemudian, pada penderita Covid-19, tidak mengalami suhu demam yang tinggi, berbeda bila menderita penyakit yang lain.

Terutama yang disebabkan oleh bakteri.

Biasanya pada penyakit yang disebabkan oleh bakteri, penderita bisa mengalami demam mencapai 40 derajat celcius.

Namun pada Covid-19, penderita cenderung mengalami demam secara bertahan.

Ilustrasi menderita demam
Ilustrasi menderita demam (Shutterstock)

Berbanding terbalik dengan demam yang disebabkan oleh bakteri yang bisa terjadi secara berkala.

"Kalau demam karena bakteri itu melihat waktu, bisa sore hari, malam hari."

"Jadi ada waktu-waktu tertentu suhu badannya naik."

3 dari 3 halaman

"Kalau virus tidak, dia akan tetap bertahan," sambungnya.

Baca juga: Tahukah Anda jika Penyebab Penyakit Tipes dan Tipus Berbeda? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Anak

Baca juga: Dokter Sebut Gejala Covid-19 pada Anak Lebih Variatif Dibanding Orang Dewasa, Apa Saja?

Penjelasan dr. Edward Pandu Wiriansya, Sp.P(K) dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, dalam program Ngobrol Sehat, 20 September 2020.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comparu-paruCovid-19dr. Edward Pandu Wiriansya Sp.P(K)Demam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved