Breaking News:

Dokter Jabarkan Derajat Carpal Tunnel Syndrome yang Perlu Diketahui

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai derajat Carpal Tunnel Syndrom yang perlu diketahui

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
healthline.com
Ilustrasi menderita Carpal Tunnel Syndrome 

TRIBUNHEALTH.COM - Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi fungsi tangan dan jari-jari.

Bagian yang paling sering terpengaruh adalah jempol, jari tengah, dan telunjuk.

Gejala CTS terjadi karena terjepitnya sarag median.

Kondisi ini sering terjadi pada seseorang yang terlalu sering melakukan aktivitas pekerjaan secara repetitif (berulang-ulang) dengan durasi yang lama.

Baca juga: Mengenal Penyakit Kelainan Darah yang Banyak Terjadi di Indonesia Bersama Dokter Penyakit Dalam

Seperti mengetik atau menulis.

Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Andi Dhedie Prasatia, SpOT (K-Hand) menjabarkan beberapa klasifikasi kondisi CTS yang perlu diketahui.

Menurut penuturannya, derajat CTS terbagi menjadi dua. Yaitu ringan dan berat.

Pada derajat ringan, apabila seseorang mengalami kram pada area jari-jari tangan lalu saat digerakkan keluhan tersebut akan berkurang.

Ilustrasi CTS
Ilustrasi CTS (Kompas.com)

Baca juga: Ini yang Terjadi bila Menderita Carpal Tunnel Syndrome Kronis, Simak Ulasan Dokter Berikut

Sementara bila mengalami kesemutan atau kram pada jari-jari kemudian digerakkan, masih terasa nyeri, maka kondisi tersebut sudah masuk derajat berat.

"Artinya bila kita sudah kompres tangan, lalu kita kibas-kibaskan tangan, dan kita istirahatkan, tetapi masih nyeri, itu masuk derajat tinggi," tutur Andi.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya Andi menambahkan, tanda lain seseorang mengalami derajat berat CTS adalah mengalami pengecilan otot pada area ibu jari.

Yogi menuturkan, bila seseorang sudah mengelami pengecilan otot, maka kondisi ini sulit untuk menjadi pulih kembali.

Meskipun telah memperbaiki fungsi pada area saraf.

Ilustrasi - Sindrom carpal tunnel
Ilustrasi - Sindrom carpal tunnel (Freepik.com)

Baca juga: Hati-hati, Pola Tidur Memengaruhi Terjadinya Stroke, Begini Penjelasan Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum

"Jeleknya kalau kita sudah membebaskan sarafnya, otot pada ibu jari akan tetap kecil tidak akan besar lagi."

"Sehingga meskipun kita sudah memperbaiki saraf, namun otot tidak akan membaik," ujarnya.

Lebih lanjut, ia berujar, bila penderita sudah mengalami derajat berat, penanganan yang paling tepat adalah dengan melakukan operasi.

Namun pada penderita yang masih mengalami ringan, cukup dengan melakukan pengobatan dengan mengonsumsi obat-obatan yang telah dianjurkan oleh dokter.

ilustrasi obat
ilustrasi obat (kompas.com)

Tak hanya itu, dokter juga akan memberikan edukasi kepada pasien, agar pasien mampu melakukan tindakan pencegahan.

"Jadi biar pasien tidak melakukan gerakan repetitif (berulang-ulang)," ujarnya.

Baca juga: Pakar Ingatkan Gelombang Kedua Covid-19 Belum Usai, Bisa Lebih Lama dari Gelombang Pertama

Baca juga: Berbagai Kriteria Operasi Bibir Sumbing yang Perlu Diketahui, Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini

Penjelasan dr. Andi Dhedie Prasatia, SpOT (K-Hand) ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 1 Oktober 2020.

3 dari 3 halaman

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comCarpal Tunnel Syndrome (CTS)penjelasan dokterdr. Andi Dhedie Prasatia Sp. OT
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved