Breaking News:

Pakar Ingatkan Gelombang Kedua Covid-19 Belum Usai, Bisa Lebih Lama dari Gelombang Pertama

Karenanya, Dr. dr. Theresia Monica Rahardjo berpesan agar masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH
ILUSTRASI PERAWATAN COVID-19 --- Petugas medis memberikan penanganan epada pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. 

TRIBUNHEALTH.COM - Dr. dr. Theresia Monica Rahardjo, SpAn., KIC., M.Si.,. MM., MARS mengatakan Indonesia kini tengah menghadapi gelombang kedua Covid-19.

Dalam situasi seperti ini, dia meminta masyarakat untuk tetap waspada, tetapi tidak panik.

Hal itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber program Diginas Tribun Network, Jumat (16/7/2021).

"Karena ini kemungkinan kita sedang memasuki gelombang kedua."

"Gelombang kedua ini memang umumnya, rata-rata pada penyakit yang disebabkan oleh virus itu lebih besar dari pada gelombang pertama," jelasnya, dikutip TribunHealth.com.

Baca juga: IDAI Bagikan Panduan Protokol Isolasi Mandiri bagi Anak yang Positif Covid-19

Ilustrasi tes SWAB covid-19
Ilustrasi tes SWAB covid-19 (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Selain itu, masa berlangsungnya juga bisa lebih lama dari gelombang pertama.

Untuk segera mentas dari kondisi pandemi, dr. Theresia Monica Rahardjo menegaskan program-program pemerintah harus didukung penuh oleh kesadaran masyarakat.

Satu di antara yang dia tekankan adalah penggunaan masker.

"Pakai masker gitu loh."

"Kita ini pakai masker bukan untuk melindungi kita aja. Kita melindungi orang-orang di sekitar kita yang mungkin lebih ngga kuat terhadap virusnya," paparnya.

2 dari 2 halaman

Dia juga menegaskan bahwa virus corona benar-benar ada.

Baca juga: Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Apakah Aman Langsung Berkendara ke Luar Kota Dok?

Tenaga medis melakukan simulasi alur masuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/3/2020). Simulasi dari mulai pasien terduga Covid-19 datang ke RSHS, diperiksa di ruang Isolasi IGD, hingga dibawa ke Ruang Khusus Isolasi Kemuning tersebut, dilakukan untuk melatih kesiapan tenaga hingga sarana medis dalam menangani dan merawat pasien terduga virus corona yang masuk ke RSHS Bandung.
Tenaga medis melakukan simulasi alur masuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/3/2020). Simulasi dari mulai pasien terduga Covid-19 datang ke RSHS, diperiksa di ruang Isolasi IGD, hingga dibawa ke Ruang Khusus Isolasi Kemuning tersebut, dilakukan untuk melatih kesiapan tenaga hingga sarana medis dalam menangani dan merawat pasien terduga virus corona yang masuk ke RSHS Bandung. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

"Virusnya ada. Bukan tidak ada, dibikin-bikin," tandasnya.

"Cuma karena tidak bisa kelihatan dengan mata telanjang, kita kelihatannya melawan sesuatu yang tidak ada."

Lebih lanjut menjelaskan gelombang dua Covid-19, dia mengatakan kemungkinan dampaknya akan lebih besar dan lebih lama.

Karenanya, dia berpesan agar bertahan dan tetap melakukan protokol kesehatan.

"Jadi satu-satunya yang harus kita lakukan sekarang adalah bertahan," pungkasnya.

Baca artikel lain seputar Covid-19 di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKasus Covid-19Pandemi Covid-19Covid-19dr. Theresia Monica Rahardjo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved