TRIBUNHEALTH.COM - drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM menjelaskan sindrom Pierre Robing Sequence.
Sindrom Pierre Robing Sequence merupakan salah satu kondisi yang cukup langka.
Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak yang baru lahir.
Lantaran adanya gangguan perkembangan organ tubuh ketika janin dalam kandungan.
Dikutip Tribunhealth.com dari tayangan YouTube TribunTimur, Yossy mengungkapkan, sindrom ini menyebabkan seorang bayi mengalami celah langit-langit mulut.
Baca juga: Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut selama Pandemi? Begini Penjelasan drg. Riana Tri H.
Selain itu, bayi juga akan memiliki rahang dengan ukuran yang cukup kecil daripada ukuran umumnya.
Kondisi ini membuat penderita terlihat memiliki wajah terlihat lancip.
"Sehingga ketika kita melihat profil wajahnya dari samping, agak lancip gtu."
"Sampai disebut bird face," terang Yossy.
Baca juga: drg. Riana Tri Handayani: selama Pandemi Dokter Gigi Hanya Melayani Kasus Gawat Darurat
Berdasarkan penuturan Yossy, penderita sindrom ini juga memiliki ciri khas ukuran lidah yang lebih besar.
Serta memiliki saluran napas yang lebih kecil.
Oleh karena itu, dalam kondisi seperti ini, bila pasien akan melakukan operasi celah-celah langit, maka dokter akan terlebih dahulu memperbaiki kondisi pernapasan pasien.
Cara ini dilakukan untuk mencegah kondisi pasien semakin memburuk. Terutama pada saluran pernapasannya.

"Jadi kalau pada pasien yang seperti itu, biasanya kita akan mendahulukan perservasi saluran pernapasannya."
"Jadi jangan sampai kalau kita mau mengoperasi celah langit-langitnya, justru malah memperburuk kondisi saluran napasnya," tandas Yossy.
Baca juga: Ahli Gizi: Untuk Memantau Makanan yang Dikonsumsi Anak, Bisa Menggunakan Buku Harian Makanan
Penjelasan drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 24 September 2020.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)