TRIBUNHEALTH.COM - Lonjakan kasus infeksi Covid-19 semakin mengalami peningkatan.
Ancaman transmisi virus Covid-19 telah masuk ke unit sosial terkecil yaitu unit keluarga.
Anggota keluarga yang dinyatakan positif tanpa bergejala dan bergejala ringan dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri.
Namun bagaimana jadinya bila seluruh anggota keluarga positif, namun hanya satu anggota keluarga saja negatif? Apakah perlu melakukan isolasi mandiri?
Baca juga: Dokter Jelaskan Tahapan Menjadi Pendonor Plasma Konvalesen untuk Penderita COVID-19, Simak Ulasannya
Berikut ini simak penjelasan dr. Muhammad Fiarry Fikaris.
Muhammad Fiarry Fikaris atau biasa dipanggil dengan dokter Fiki lahir di Jakarta pada 16 November 1995.
Saat ini, ia sedang menjalankan praktek sebagai dokter umum di Rumah Sakit (RS) Insan Permata.
Rumah sakit ini berlokasi di jalan Bhayangkara 1, No. 68 Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.

Baca juga: Profil Dokter Muhammad Fiarry Fikaris, Dokter Umum RS Insan Permata Tangerang Selatan
Sebelum menjalankan praktek di RS Insan Permata, dirinya telah menjalankan praktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah.
Rumah sakit ini merupakan tempat praktik pertama dirinya, setelah lulus dari menyelesaikan studi di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.
Tanya:
Selamat pagi dokter Fiki.
Dokter saya izin bertanya.
Teman saya tinggal bersama 4 orang anggota keluarganya.

Kebetulan seluruh keluarganya saat di swab positif, tetapi teman saya negatif dok.
Padahal semalam itu teman saya sudah tidur bersama ibunya.
Oleh karena itu saya ingin bertanya dok, sebaiknya teman saya perlu ikut isoman dengan keluarganya tidak dok?
Terimakasi dokter Fiki.
Uma, Solo.
dr. Muhammad Fiarry Fikaris Menjawab:
Jika memang serumah positif semua, sebaiknya memang ikut isolasi dahulu sampai waktu isolasinya selesai.
Baca juga: Rumah Sakit Mulai Penuh, Dokter Bagikan Tips Isolasi Mandiri bagi Pasien Covid-19 Bergejala Ringan
Baca juga: Ketua Komnas KIPI: Baru Vaksin Pertama Namun Terpapar Covid-19, Tetap Harus Lanjut Vaksin Kedua
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)