TRIBUNHEALTH.COM - drg. Sri Pamungkas Sigit Nardiatmo menjelaskan makanan yang perlu dihindari oleh penderita gigi sensitif.
Hal itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam program SMILE TribunPalu.com.
Dia mengatakan yang perlu dihindari cukup makanan yang menyebabkan sensitifitas.
"Contohnya soda. Kaya begitu itu dihindari," katanya.
Pasalnya soda sangat tidak bagus untuk rongga mulut.
Selain itu, rokok juga perlu dihindari.
"Rokok itu merusak kapiler, atau peredaran darah di tepi-tepi gusinya."
Baca juga: Ilmuwan Publikasikan Fakta Baru tentang Gigi Sensitif, Buka Jalan untuk Metode Pengobatan Baru

"Akibatnya gusinya tidak responsif untuk perbaikan," tandasnya.
Pada akhirnya gigi menjadi susut dan terbuka akarnya.
"Itu hubungannya sama sensitif ya."
drg. Sri Pamungkas mengatakan, makanan yang berserat justru bagus untuk mulut.
Pasalnya, ketika terjadi proses pengunyahan, gumpalan makanan sekaligus membersihkan rongga mulut.
"Kita makan, diakhiri dengan yang berserat gitu, gigi kita akan lebih bersih dari pada kalau kita makan diakhiri yang tidak berserat," tegasnya.
Sebenarnya apa penyebab gigi sensitif?

Baca juga: Pasta Gigi yang Mengandung Fluoride dianjurkan untuk Penderita Gigi Sensitif? Berikut ulasan Dokter
Pada sesi SMILE yang lain, drg. Sri Pamungkas sempat merincinya.
Dia lebih dulu menjelaskan anatomi gigi.
Dia menerangkan, syaraf yang ada dalam gigi dihubungkan dengan area di luar gigi oleh tubuli dentin.
Ketika tubuli dentin terbuka, maka rangsangan dari luar langsung diteruskan ke syaraf.
"Itu yang menyebabkan dia menjadi sensitif."
Mekanisme serupa juga terjadi pada gigi yang sensitif karena berlubang.
"Hanya saja, pada gigi berlubang tubuli dentinnya itu terbuka karena lubangnya."
"Kalau lubangnya sudah terlalu dalam, tubuli dentin terbuka, maka gigi menjadi sensitif," jelasnya.
Sementara yang bukan karena gigi berlubang, rata-rata ngilunya terletak di leher gigi.

Baca juga: Solusi Gigi Sensitif Bisa Berbeda-beda, Dokter Tegaskan Perlu Melihat Penyebab Pastinya
"Karena di leher gigi itu bisa jadi tubulus dentinnya terbuka karena kita menyikat gigi terlalu kencang."
"Atau gusinya terlalu turun. Kalau gusinya udah turun, ada area yang bisa menyebabkan tubulus dentin terbuka, akhirnya menjadi sensitif."
Dalam masyarakat, gigi dianggap sensitif apabila merasakan ngilu ketika ada rangsangan tertentu.
Padahal, kondisi gigi tidak berlubang dan tidak memiliki masalah apa pun.
Nyatanya, dalam medis gigi sensitif dipahami sedikit berbeda.
drg. Sri Pamungkas mengatakan, kalaupun ada lubang, dan merasakan ngilu ketika ada rangsangan wajar, maka itu juga termasuk gigi sensitif.
Hanya saja, perbedaan penyebab nantinya akan diatasi dengan terapi yang berbeda pula.
Kemudian, drg. Sri Pamungkas menjelaskan lebih lanjut soal penyebab gigi sensitif.
Baca juga: drg. Anastasia Beberkan Tips Atasi Keluhan Gigi Sensitif di Rumah, Anjurkan Pasta Gigi Ini
Pertama adalah kebiasaan menyikat gigi yang terlalu keras.
Tindakan tersebut ternyata bisa berdampak buruk, yakni terbukanya tubuli dentin.
Kedua, gigi sensitif bisa terjadi akibat gusi yang turun.
Termasuk setelah dilakukan pembersihan karang gigi.
Pasalnya gigi yang terbiasa tertutup karang, kini menjadi terbuka.
Hal itu membuat gigi menjadi lebih peka terhadap rangsangan luar.
Selain itu, gigi sensitif bisa terjadi akibat berbagai tindakan medis, mulai dari bleaching hingga kemoterapi.
Baca artikel lain seputar kesehatan gigi dan mulut di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)