TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit asam lambung hingga naik ke kerongkongan atau disebut GERD, meningkat di Indonesia akibat gaya hidup tidak sehat.
Kehidupan dengan stress tinggi dan makan makanan berlemak, diyakini sebagai pemicu penyakit Gastroesophageal reflux disease (GERD).
Naiknya asam lambung terjadi karena berbagai faktor, antaralain produksi asam lambung berlebihan, lambatnya pengosongan lambung dan katup bagian bawah kerongkongan yang mencegah naiknya makanan atau asam dilambung tidak berfungsi.

Baca juga: Dokter Kecantikan Jelaskan Upaya-upaya untuk Mendapatkan Wajah V-Shape Tanpa Operasi
Meski GERD tidak membahayakan keselamatan jiwa, nyatanya penyakit ini menurunkan kualitas hidup.
Karena akan mengganggu seseorang dalam menjalankan aktifitasnya sehar-hari.
Bahkan, jika tidak segera diatasi GERD bisa menyebabkan berbagai komplikasi.
Dikarenakan asam lambung yang naik dapat mengiritasi dinding kerongkongan, sehingga luka yang ditimbulkan lambat laun makin luas.
Bahkan menyebabkan penyempitan kerongkongan bawah.
Baca juga: Mengapa Wanita Kerap Mengalami Keputihan, Dok?
Asam lambung yang naik biasanya ditandai dengan:
- Heartburn
- Regusgitasi (rasa pahit akibat asam yang terasa dibagian belakang mulut/kerongkongan)
- Bau napas tidak sedap
- Sulit menelan
- Batuk kronis
- Panas dalam
Baca juga: Cara Mengobati Sariawan yang Tepat, Simak Ulasan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut
Cara mencegah Asam lambung naik:
- Makan dalam porsi kecil dan sering
- Tidak langsung berbaring setelah makan
- Menurunkan berat badan jika obesitas
- Menghindari makan sebelum waktu tidur
- Tidak mengpnsumsi minuman seperti alkohol, soda, kopi, teh
- Berhenti merokok

Baca juga: Ketahui Ciri-ciri Alami Penyakit Usus Buntu, dari Nyeri hinga Mual
- Hindari konsumsi makanan seperti tomat, cokelat, mint, bawang putih, atau makanan pedas dan berlemak.
Jika gejala asam lambung naik tidak kunjung reda meski sudah minum obat.
Penderita GERD harus segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat menggunakan obat asam lambung sesuai resep dokter.
Ini disampaikan di channel YouTube KompasTV Jumat, (5/3/2021) oleh dr. Ari Fahrial Syam, Dokter spesialis penyakit dalam - Konsultan penyakit lambung & pencernaan.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)