TRIBUNHEALTH.COM - Virus corona varian delta diyakini lebih menular dibandingkan varian lain.
Virus ini sudah masuk ke Indonesia dan disebut turut menyumbang meningkatnya angka kasus positif di tanah air.
Terkait hal ini, penggunaan masker dobel disebut bisa mengurangi risiko penularan.
Namun apakah benar demikian?
Terkait hal ini, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Kemenkes RI, Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed, angkat bicara.
Dia menjelaskan, CDC telah melakukan penelitian tentang penggunaan masker dobel.
Baca juga: Dokter Reisa Menjelaskan Jenis dan Cara Penggunaan Masker dengan Benar
Baca juga: Prof. Wiku Adisasmito Jelaskan Penggunaan Masker yang Mampu Menyaring Partikel Virus Corona

Hasilnya, masker dobel memang bisa mengurangi 80 persen kemungkinan terpapar virus corona.
Penjelasan itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam program Ayo Sehat Kompas TV, yang tayang pada Jumat (25/6/2021).
"sebetulnya penggunaan masker yang double itu memang sudah dilakukan penelitian oleh CDC. Menggunakan masker yang double ini bisa mengurangi 80% daripada kontak dengan virus," jelasnya.
Berdasarkan penelitian itu, masker dobel memang memberikan hasil yang baik.
Kendati demikian, dr. Vivi Setiawaty mengingatkan protokol kesehatan tak terbatas penggunaan masker saja.

Baca juga: Sering Pakai Masker, Apakah Pria Harus Mencukur Kumis dan Jenggot?
Baca juga: Tips Dokter Agar Terhindar dari Masalah Kulit Gara-gara Keseringan Pakai Masker
Berbagai protokol lain, seperti mencuci tangan dan menjaga jarak juga harus ditegakkan.
"Meskipun kita menggunakan masker double tapi kita tidak cuci tangan tidak menjaga jarak itu tetap harus dilakukan," katanya.
Dengan demikian, risiko penularan Covid-19 bisa semakin diminimalisir.
Baca artikel lain seputar Covid-19 di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)