TRIBUNHEALTH.COM - Terapi musik bisa diterapkan pada Anak Berkebutuhan Khusus untuk meningkatkan fokus mereka.
Namun ada tantangan tersendiri ketika melakukan terapi ini.
Hal itu dipaparkan Psikolog Anak, Ike R. Sugianto, dalam program Ayo Sehat Kompas TV, edisi Selasa (22/6/2021).
Satu di antara tantangan tersebut adalah waktu tidur ABK.
"Karena anak ABK itu tantangannya tidur," katanya, dikutip TribunHealth.com.
"Jadi tidurnya nggak teratur, kalau malamnya kurang tidur pasti paginyanya," lnajut Ike R. Sugianto.
Baca juga: Terapi Musik Bisa Bantu Tingkatkan Fokus Anak Berkebutuhan Khusus, Simak Penjelasan Terapis Berikut
Baca juga: Psikolog Paparkan Dampak Positif Musik dalam Sebuah Terapi, Bisa Pengaruhi Kerja Otak Kecil

Dia menyebut, hal seperti ini bisa menjadikan terapi lebih susah.
Karenanya, dibutuhkan terapi musik untuk membuat anak lebih rileks.
Dengan demikian, terapi lainnya bisa lebih mudah untuk dilakukan.
"Jadi untuk lebih rileks, untuk menunjang proses terapi yang lainnya."
Sebenarnya, tantangan yang akan dihadapi berbeda-beda, bergantung pada level, jenis gangguan, dan tingkat keparahannya.
Terapis akan memulai dari regulasi diri terlebih dulu.
"Karena ada juga anak ABK yang hanya lari kesana kesini tidak bisa menerima arahan."
Baca juga: Terapis Dian Natalina Jelaskan Prosedur Terapi Musik, Harus Lihat Latar Belakang dan Kebutuhan Anak
Baca juga: Mengenal Terapi Musik dan Berbagai Jenisnya, Bisa Digunakan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

"Ketika mereka bisa menerima arahan, barulah masuk instruksi-instruksi sederhana," lanjutnya.
Instruksi yang dimaksud bisa menirukan tepuk tangan, tepuk meja, perkusi, atau lain-lain.
"Supaya lebih fokus dan konsentrasi," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Terapis Musik, Dian Nataliana.
Dia menyebut, goal yang paling sederhana adalah membuat ABK menjadi tenang dan fokus.
Dengan demikian, mereka bisa diajak komunikasi untuk proses terapi atau untuk keperluan sehari-hari.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)