TRIBUNHEALTH.COM - Terapi musik adalah suatu terapi yang dilakukan oleh profesional dengan media musik.
Penjelasan itu disampaikan oleh Terapis Musik, Dian Natalina, dalam program Ayo Sehat Kompas TV, edisi Selasa (22/6/2021).
Terapi musik tidak bisa sembarangan dilakukan, melainkan ada prosedur yang harus dilalui.
Secara umum, prosedur terapi musik meliputi 4 tahap, yakni assesmen dan observasi, rencana terapi, evaluasi, dan hasil akhir.
"Pertama pasti kita akan menjadi assessment dan observasi terhadap si kliennya," jelas Dian Natalina, dikutip TribunHealth.com.
Baca juga: Penyebab Keterlambatan Bicara pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua
Baca juga: Dok, Apakah Usia Ibu Hamil Dapat Menjadi Faktor Risiko Kelainan Down Syndrome pada Anak?

Pada proses tersebut, terapis akan melihat latar belakang dan kebutuhan klien.
Pada tahap ini, biasanya dibutuhkan keterlibatan dokter atau psikolog.
"Jadi nanti psikolog yang memberikan saran kepada pasien, harus terapi apa."
"Karena selama ini yang saya terima mereka akan bilang ini soalnya disarankan sama psikolog untuk ikut terapi musik," papar Dian Natalina.
"Karena itu kan detail ya untuk asesmen, apalagi anak yang berkebutuhan khusus. Mereka perlunya apa?" tandasnya sekali lagi.
Jika sudah mendapat gambaran mengenai klien, terapis akan membuat rencana terapi untuk mencapai goal tertentu.
"Terapisnya bikin therapy plan atau rencana terapi, seperti apa nih."
"Mungkin bermain musik apa instrumennya apa, pianika, gitar, drum," contohnya.

Baca juga: Apakah Anak Bisa Terkena Diabetes karena Faktor Genetik Dok?
Baca juga: Dokter Gigi Jelaskan Proses dan Penanganan Karang Gigi pada Anak Kecil
Begitu pula ketika klien tidak bisa memegang alat musik.
Maka terapis akan menyesuaikan rencana agar anak tetap bisa mengikuti sesuai dengan kemampuannya.
"Jadi dia cuma bisa nyanyi gitu, mengikuti ritmik pasti bisa semua."
"Biasanya banyak yang pada humming gitu."
Langkah berikutnya adalah dilakukan evaluasi.
"Jadi kita buat laporan tiap bulan, nanti mereka sih orang tuanya biasanya bawa ke psikologi atau ke dokternya."
"Baru nanti dilihat ada proses nggak sih, atau mereka perlu terapi yang lain juga untuk mendukung."