TRIBUNHEALTH.COM - Rasa gatal ternyata bisa muncul setelah seseorang melakukan transfusi darah.
Hal ini dibenarkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Lugyanti Sukrisman, dalam progam Ayo Sehat Kompas TV edisi Selasa (14/6/2021).
dr Lugy menjelaskan hal ini dikenal dengan reaksi transfusi.
"Jadi reaksi transfusi itu memang suatu efek samping yang dapat terjadi pada setiap komponen transfusi." paparnya, dikutip TribunHealth.com.
"Baik itu sel darah merah ataupun trombosit, atau meskipun jarang pada plasma yang mengandung komponen darah," tambah dr Lugyanti.
Gejala gatal termasuk reaksi yang ringan.
Bisa juga disertai dengan demam.
Baca juga: Berapa Kantong yang Dibutuhkan Penderita Thalasemia saat Melakukan Transfusi Darah Dok?
Baca juga: Apa Keguguran Selalu Ditandai dengan Pendarahan pada Vagina Dok?

Kendati demikian, dr Lugy menjelaskan perlu waspada.
Pasalnya reaksi ringan tersebut bisa berlanjut pada reaksi yang lebih serius.
"Ada yang berupa demam, tetapi harus dimonitor."
"Karena gatalnya itu bisa menjadi reaksi transfusi yang lebih berat," catatnya.
Pada umumnya kondisi seperti ini akan membaik dengan sendirinya.
Namun dokter akan tetap menghentikan sementara dan melakukan observasi.
Baca juga: Tips Tetap Sehat dengan Mengendalikan Tekanan Darah agar Terhindar dari Hipertensi
Baca juga: Transfusi Darah bagi Penderita Thalasemi itu Berapakali Dok?

"Kalau diberikan obat dan membaik, pada umumnya transfusi bisa diteruskan."
"Tapi kalau tidak, atau reaksinya kami anggap tetap berjalan, beberapa kasus transfusinya harus kami hentikan," tandasnya.
Penjelasan tersebut disampaikan dr Lugyanti ketika menjadi narasumber dalam program Ayo Sehat.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menjelaskan mengenai fungsi darah dan pentingnya menjaga kualitas darah.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)