TRIBUNHEALTH.COM - Thalasemi adalah penyakit yang diturunkan atau herediter.
Bukan karena genetik atau bawaan.
Penyakit ini diturunkan oleh orangtua yang menderita thalasemia.
Setiap pasien thalasemia, pasti orangtuaya menderita thalasemia.
Baik thalasemia mayor, atau hanya sebagai pembawa.
Tubuh kita memiliki sel darah merah atau hemoglobin.

Baca juga: Apa Saja Kandungan Makanan yang Perlu Dikurangi untuk Lansia, Bu? Begini Ulasan Ahli Gizi
Pada orang normal, hemoglobin terspikulasi.
Berbeda dengan penderita thalasemia yang biasa disebut teler.
Ketidakmampuan dari hemoglobin yang mempertahankan diri sesuai dengan usianya, sehingga sel darah merah mudah hancur.
Kenapa mudah hancur? Karena yang membedakan adalah pada pasien thalasemia, sel darah merah sangat rapuh.
Baca juga: Bagaimana Cara Agar Orang Tua Dekat dengan Anak dan Anak Terhindar dari Depresi Dok?
Apabila penderita thalasemia kekurangan salah satu rantai dari hemoglobinnya, sehingga mudah pecah jadi usiannya tidak sama seperti orang lain.
Secara umum jenis thalasemi ada 2, berdasarkan etiologi atau penyebabnya.
Jika hemoglobin kekurangan rantai alfa, beta, atau gama dan rantai yang lain tergantung dnegan penyebabnya.
Berdasarkan penyebabnya secara umum, yang paling banyak ialah thalasemia beta, thalasemia alfa.

Baca juga: Apakah yang Harus Dilakukan Apabila Gigi Terjebak di Dalam Gusi?
Pemerikasaan pada penyakit thalasemia ini harus dilakukan secara genetik atau pemeriksaan kromosom.
Kedua, jenis thalasemi berdasarkan klinis yaitu keseringan.
Seberapa sering penderita thalasemi menjalani transfusi darah.
Apabila sering menjalani transfusi darah, maka disebut dengan thalasemia mayor.
Untuk yang jarang melakukan transfusi darah disebut dengan thalasemia intermedia.
Baca juga: Bagaimana Pencegahan Agar Terhindar dari Kista Rahang, Dok?
Yang mungkin tidak melakukan transfusi sama sekali biasa disebut dengan thalasemia minor.
Jika thalasemia mayor, secara genetik timbul di usia-usia awal atau usia bayi 3-4 bulan.
Secara statistik memang umumnya terdeteksi sekitar dibawah umur 10 tahun, rata-rata sekitar umur 4-5 tahun akan terdeteksi.
Tanda-tanda penyakit thalasemia secara umum ialah terlihat pucat.
Baca juga: Hemofilia Bisa Terjadi karena Adanya Faktor Keturunan, Berikut Penjelaskan Dokter
Apabila pucat sudah berlangsung lama, akhirnya tubuh akan mencari jalan lain untuk memproduksi sel darah merah.
Organ lain yang akan bekerja keras adalah telinga.
Oleh karena itu, organ limpa akan membesar.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video, bersama dengan Dr. Rogatianus Bagus Pratigno, S.Ked., M.Kes., Sp.A (K). Rabu (20/12/2020)]
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)