Breaking News:

Tubuh Akan Jadi Gemuk Ketika Berhenti Merokok, Mitos atau Fakta Dok?

dr Mukhtar Ikhsan menjelaskan lebih lanjut mengenai anggapan masyarakat tentang orang yang berhenti merokok, benarkah akan jadi gemuk?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik
Ilustrasi berhenti merokok 

TRIBUNHEALTH.COM - Ada anggapan dalam masyarakat orang akan menjadi gemuk ketika berhenti merokok.

Namun, anggapan tersebut dibantah oleh dokter spesialis paru, Mukhtar Ikhsan.

Hal itu ia paparkan dalam program Ayo Sehat Kompas TV yang tayang live pada Senin (31/5/2021).

"Sebetulnya itu adalah mitos," kata dr Mukhtar dikutip TribunHealth.com.

Dia menyebut berhenti merokok tak serta merta membuat tubuh menjadi gemuk.

Hanya saja, hal itu tetap bisa terjadi.

Baca juga: Dokter Paparkan Apa yang Terjadi pada Tubuh ketika Berhenti Merokok, Nikotin Habis setelah 24 Jam

Baca juga: Benarkah Efek Samping Merokok dapat Diminimalisir dengan Berpuasa?

Ilustrasi berhenti merokok
Ilustrasi berhenti merokok (Freepik)

Pasalnya aktivitas merokok bisa jadi dialihkan pada makanan tertentu.

"Ngemil misalnya. Tapi sebetulnya bukan karena berhenti merokoknya," sebut dr Mukhtar.

"Tapi karena kebiasaan mengalihkan rokok ke makanan."

Kendati demikian, dia menjelaskan masalah ini sebenarnya bisa dikendalikan.

2 dari 3 halaman

Dalam forum tersebut, dr Mukhtar menjelasakan lebih lanjut mengenai program berhenti merokok.

Dalam program tersebut, dokter biasanya membentuk tim yang terdiri atas berbagai dokter spesialis hingga psikolog.

Baca juga: Kebiasaan Merokok Dapat Mempengaruhi Kesehatan Gigi dan Gusi

Baca juga: Kita Bisa Terkena Dampak Asap Rokok dalam Sekali Hisap atau Bagaimana Dok?

ilustrasi batuk pada perokok aktif
ilustrasi batuk pada perokok aktif (Kompas.com)

"Kita biasanya satu tim, dokter paru, dokter spesialis jiwa atau psikolog, dokter spesialis rehab medik," sebutnya.

dr Mukhtar menyebut peran tim sangatlah penting.

Pasalnya, untuk berhenti merokok, pasien membutuhkan motivasi yang kuat.

"Kemudian didukung oleh keluarga dan temen-temen dekatnya."

"Nah untuk me-maintain motivasi, kadang memerlukan bantuan dari dokter spesialis kejiwaan," tandasnya.

Pasalnya, berbagai macam dampak psikologis kerap mengikuti usaha berhenti merokok.

Baca juga: Cara Mengatasi Batuk Selama Dirumah bagi Perokok Aktif Bagaimana ya Dok?

Baca juga: Dok, Mengapa Dada Saya Sesak dan Tidak Tahan dengan Asap Rokok?

Ilustrasi himbauan kepada perokok untuk berhenti merokok
Ilustrasi himbauan kepada perokok untuk berhenti merokok (regional.kompas.com)

dr Mukhtar mencontohkan withdrawal, frustasi, bahkan bisa depresi.

"Ada juga pada program berhenti merokok, namanya excercise therapy."

3 dari 3 halaman

"Ini kan temen-temen spesialis rehab medik yang berperan untuk melatih para temen-temen yang ingin berhenti merokok tersebut."

Jadi, dalam program tersebut akan ada pendampingan yang komprehensif.

Dengan demikian, pasien diharapkan berhasil terlepas dari kebiasaan merokok dan mulai hidup yang lebih sehat.

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMerokokMitos atau FaktaGemukKebiasaan MerokokDokter Spesialis Paru
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved