Breaking News:

Apa itu Milia? Simak Penyebab dan Tips dari Dokter untuk Mengatasinya

Milia adalah tumpukan keratin yang terjebak pada kulit. Milia kebanyakan terjadi pada bayi, namun orang dewasa juga bias memiliki milia.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
Kompas.com
Ilustrasi milia 

TRIBUNHEALTH.COM - Milia adalah tumpukan keratin yang terjebak dibawah permukaan sel kulit.

Keratin ialah protein yang biasanya terletak pada sel kulit, rambut, dan kuku.

Keratin diproduksi secara alami oleh tubuh kita.

Biasanya keratin akan mengelupas dengan sendirinya, tapi pada kasus milia keratin terjebak di bawah permukaan kulit.

Jadi muncullah benjolan-benjolan kecil yang berwarna putih atau kuning.

Ilustrasi milia
Ilustrasi milia (Kompas.com)

Baca juga: Dokter Paparkan Apa yang Terjadi pada Tubuh ketika Berhenti Merokok, Nikotin Habis setelah 24 Jam

Ada beberapa hal yang diduga bisa menjadi penyebab milia.

Kasus milia sering terjadi pada kasus anak-anak ataupun pada bayi.

Terjadi pada bayi yang baru lahir karena saluran pori-pori masih sangat kecil.

Seiring bertambahnya usia, maka pori-pori akan membesar dan keratin akan melepas dengan sendirinya.

Saat bayi masih disusui, maka milia akan hilang sendiri tanpa perlu dilakukan tindakan.

Ilustrasi milia
Ilustrasi milia (tribunnews.com)

Baca juga: Benarkah Makan Daging Reptil Dianggap Bisa Sembuhkan Dermatitis Atopik? Ini Penjelasan Dokter

2 dari 3 halaman

Sedangkan penyebab milia yang terjadi pada orang dewasa masih belum diketahui.

Faktor penyebab terjadinya milia:

- Terjadi luka pada kulit sehingga menyebabkan keratin terjebak di dalam kulit

- Pemakaian kosmetik tertentu

Pada orang dewasa dan memiliki bakat milia, sebaiknya dalam pemakaian kosmetik harus berhati-hati.

ilustrasi milia
ilustrasi milia (tribunnews.com)

Baca juga: Tips Dokter untuk Antisipasi Stroke, Kenali Kondisi Tubuh hingga Rutin Cek Kesehatan Berkala

Kandungan kosmetik yang menyebabkan terjadinya milia yaitu penggunaan steroid jangka panjang, menggunakan krim atau obat kulit yang mengandung steroid dalam dosis tinggi.

Selain itu krim-krim dengan kadungan minyak yang terlalu tinggi, contohnya mengandung minyak petrolium atau minyak lanolin.

Tetapi tidak semua orang yang menggunakan produk kosmetik yang mengandung minyak tersebut akan timbul milia.

Karena tidak semua kulit adalah jenis miliaprone, tidak semua kulit muncul milia.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video, bersama dengan Dr. Merryana Seputri. Kamis (18/4/2021)

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.commiliadr. Merryana SeputriMasalah Kulit
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved